Mulai Kembangkan Bawang Merah, Lembata Optimistis Tahun Depan sudah Mandiri

Kesiapan petugas PPL tersebut, sangat menentukan berhasil tidaknya program pengembangan bawang merah di daerah ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS KUPANG/FRANS KROWIN
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Frans Krowin

POS KUPANG.COM|LEWOLEBA - Jika tak ada rintangan, maka paling lama tahun depan Kabupaten Lembata telah mandiri bawang merah.

Target itu dipasang supaya mulai tahun 2018 ini para petani menanam benih tanaman itu pada lahan yang dimilikinya.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng, kepada POS-KUPANG.COM di Lewoleba, Kamis (5/4/2018).

Baca: Penggunaan Kapal-kapal untuk Kamar Hotel Tamu IMF harus Berkontribusi bagi PAD

“Tahun ini kami memulainya dengan pengembangan besar-besaran lahan untuk tanaman bawang merah.

Kami dahulukan tanaman ini, karena selain masa produksinya singkat, harga jualnya pun tinggi,” ujar Mathias.

Dikatakannya, bawang merah merupakan komoditi pertanian yang cukup menjanjikan.

Baca: Pemkab Manggarai Barat Harus Pastikan Kesiapan Tempat Inap Tamu IMF

Harga di pasaran relatif mahal. Para pedagang menjualnya dengan harga yang lumayan tinggi.

Oleh karena itu, lanjut dia, jika saat ini pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian menjadikan bawang merah sebagai salah satu tanaman unggulan di Lembata.

Maka masyarakat diharapkan bersiap diri untuk membudidayakan tanaman tersebut.

Sebagai instansi teknis, lanjut dia, pihaknya juga telah menyiapkan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk mendampingi petani mengembangkan bawang merah.

Baca: Dermaga Waewole Disinggahi Kapal Penumpang, Ini Tugas Baru Kadishub Manggarai Timur

Kesiapan PPL menjadi salah satu pilar bagi suksesnya target pemerintah menjadikan Lembata mandiri bawang merah tahun 2019 mendatang.

“Selain masyarakat siap, petugas PPL juga harus lebih siap lagi.

Kesiapan petugas PPL tersebut, sangat menentukan berhasil tidaknya program pengembangan bawang merah di daerah ini.

Kalau PPL maka kami sangat optimis tekad mandiri bawang merah pasti akan terwujud,” ujarnya.

Ia menyebutkan, untuk budidaya tanaman ini, ada areal pertanian yang cocok untuk itu.

Baca: Penumpang Ferry Labuan Bajo - Sape Masih Stabil

Salah satunya di Kecamatan Ile Ape. Pada wilayah tersebut, lahan pertanian sangat potensial bagi tanaman yang satu ini.

Saat ini, katanya, pihaknya juga sedang menyiapkan peralatan untuk olah lahan tersebut.

Sesuai rencana lahan bawang merah itu mulai disiapkan pada pertengahan April 2018 ini.

Pengolahan lahannya akan dilakukan setelah petani memanen jagung yang ditanam saat musim hujan yang lalu.

Baca: Keselamatan Pejalan Kaki di Kota Borong Manggarai Timur Terancam Gara-gara Hal ini

Terkait luas lahan dan benih tanaman tersebut, Mathias mengatakan, pemerintah sudah berencana mengolah lahan bawang merah lebih dari 50 hektare.

Sementara benih tanaman itu, dialokasikan satu ton untuk satu hektare.

“Kalau benih bawang merah, pengadaannya dilakukan oleh pemerintah.

Dananya sudah siap, tinggal sekarang pelaksanaannya saja.

Jadi kami sungguh berharap agar masyarakat benar-benar siap bekerja untuk pelaksanaan program ini,” ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved