Ternyata Duduk di Dekat Lorong vs Jendela Ada Kaitan dengan Kesehatan, Pilih Mana?

ternyata berpergian dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat terbang dapat berdampak pada menurunnya kesehatan tubuh

Editor: Rosalina Woso
rd.com
Ilustrasi pesawat 

POS-KUPANG.COM--Dari berbagai transportasi yang ada, transportasi udara merupakan satu yang sering dipilih dan digunakan masyarakat untuk melakukan perjalanan.

Sebab, dengan menggunakan jalur udara, kita dapat menempuh tujuan dengan waktu lebih cepat dibanding menggunakan jenis transportasi lainnya.

Namun, ternyata berpergian dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat terbang dapat berdampak pada menurunnya kesehatan tubuh, apalagi jika traveler sering melakukan hal tersebut.

 Beberapa efek pada tubuh langsung terlihat setelah penerbangan panjang.

Baca: April Mop, 3 Isu Di Jepang yang Bikin Heboh!

Baca: Anda Dewasa atau Kekanakan? Pilih Tokoh Kartun Mana yang Paling Lekat dengan Warna Kuning

Sementara yang lainnya dapat dirasakan secara bertahap.

Tetapi traveler tidak perlu khawatir, karena mencegah penyakit akibat sering melakukan perjalanan udara dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Dimulai dengan memilih kursi pesawat yang berada dekat di jendela.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di National Academy of Sciences, duduk di dekat jendela memiliki risiko paling sedikit sakit, dibandingkan dengan tempat duduk di lorong dan kursi tengah.

bentuk jendela pesawat
bentuk jendela pesawat (net)

Posisi ini memastikan penumpang paling mungkin bersentuhan dengan orang sakit lainnya di kabin.

Selain itu, sebaiknya traveler selalu menyediakan cairan pembersih tangan.

Pasalnya, kuman yang tidak terlihat bersembunyi di setiap bagian pesawat, seperti sabuk pengaman di kursi.

Sebuah penelitian tentang TravelMath mengungkapkan jika meja-meja baki lebih banyak terdapat kuman dan bakteri dibandingkan toilet.

Baca: Berani Uji Nyali? 5 Hotel Unik di Seluruh Dunia, Mulai dari Peti Mati Hingga Bawah Laut

Baca: Bikin Panik, Pria Ini Selamat Setelah Mabuk & Tertidur di Atap Lantai 29 yang Sempit, Ternyata!

“Saya merekomendasikan membawa gel pembersih dengan alkhohol 60 persen,” ujar Dr Mark Gendreau dari Lahey Hospital and Medical Center.

Jendela pesawat Garuda Indonesia.
Jendela pesawat Garuda Indonesia. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

 Selanjutnya jika traveler mulai merasa lelah saat di perjalanan, dapat melakukan gerakkan tubuh.

Hal itu pun bermanfaat untuk meningkatkan aliran tubuh.

Aliran tubuh dapat ditingkatkan dengan bantuan bentuk-bentuk kecil latihan seperti melenturkan kaki, memutar pergelangan kaki, meregangkan tangan, bangun dan berjalan.

Hal itu dapat membantu mencegah gumpalan darah berbahaya yang biasanya terjadi di kaki karena penggumpalan darah.

Serta alangkah baiknya, sebelum melakukan perjalanan udara, traveler harus memperhatikan jam tubuh.

“Hal yang mendasari terjadinya jet lag adalah gangguan sistem jam tubuh."

Baca: Farhat Abbas Resmi Laporkan Vicky Prasetyo, Caption Postingan Jadi Bahan Netter untuk Nyinyir!

"Kami memiliki apa yang dikenal sebagai sistem jam sirkadian yang mengatur segala sesuatu tentang kami,” kata Profesor Steve Simpson dari Universitas Sydney.

Cara terbaik untuk mencegah jet lag bisa dilakukan dengan cara bertahap menggeser waktu tidur beberapa hari sebelum perjalanan udara yang direncanakan.

Selain itu, hindari tidur siang untuk menyelaraskan tubuh dengan zona waktu yang berbeda.(*)

 Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Duduk di Dekat Lorong vs Jendela, Mana yang Lebih Baik Menurut Kesehatan? Ternyata. . ., http://travel.tribunnews.com/2018/04/03/duduk-di-dekat-lorong-vs-jendela-mana-yang-lebih-baik-menurut-kesehatan-ternyata?page=2.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved