9 Fakta Menarik Soal Setya Novanto Saat Dirawat Pasca Kecelakaan Mobil
Setya Novanto hanya memejamkan mata dan tidak merespons pertanyaan yang diajukan.
3.Perawat diminta pura-pura memasang infus
Indri Astuti mengaku ada perintah tidak biasa yang disampaikan dokter Bimanesh Sutarjo. Menurut Indri, Bimanesh meminta agar infus terhadap Setya Novanto hanya ditempelkan saja.
Majelis hakim sempat menanyakan, apa maksud perintah menempel infus yang disampaikan oleh Terdakwa. Menurut Indri, ditempel berarti tidak menusukkan jarum ke tangan pasien, atau hanya berpura-pura menggunakan infus.
"Ditempel ya berarti tidak ditusuk. Saya agak kaget, tapi saya berpikir, ah ya sudahlah, saya lanjut rekam jantung pasien saja," kata Indri.
4. Perawat menangis karena bertindak tidak semestinya
Indri Astuti tak kuat menahan tangis saat bersaksi di Pengadilan Tipikor. Indri menangis karena mengingat pernah bertindak tidak semestinya terhadap pasien atas nama Setya Novanto.
Suara Indri tiba-tiba mengecil sampai-sampai berhenti beberapa saat, ketika menceritakan pengalamannya memasang perban di kepala Setya Novanto. Ketua majelis hakim kemudian menanyakan hal yang membuatnya bersedih.
Menurut Indri, luka kecil di kepala Novanto sama sekali tidak membutuhkan perban. Luka tersebut bahkan tidak mengeluarkan darah.
Sesuai pengalamannya, luka itu cukup dibersihkan. Namun, karena atas permintaan Novanto dan izin dari dokter Bimanesh, perban tetap dipasang.
5. Perawat pakai jarum infus untuk anak kecil
Indri Astuti akhirnya menggunakan jarum infus berukuran kecil yang biasanya digunakan untuk anak-anak saat memasang infus untuk Setya Novanto.
Menurut Indri, awalnya dia mencoba memasang jarum infus di tangan kanan Setya Novanto. Namun, Indri kesulitan karena tidak dapat dengan mudah menemukan vena atau pembuluh darah.
Menurut Indri, tiba-tiba Novanto menarik tangannya dengan cepat. Di sela-sela upayanya mencari vena, Novanto malah mengelakkan tangannya.
"Saya anggap pasien itu marah sama saya. Saya kaget sekali, Bapak. Dari situ saya pikir, waduh apa ini," kata Indri.
Selanjutnya, Indri mengganti jarum infus dengan jarum berukuran kecil yang biasa digunakan anak kecil. Indri berharap dia dapat menusukkan jarum tepat di pembuluh darah hanya dalam satu kali suntik.