Pdt. Yohanis Ratu Bilang Prosesi Jalan Salib Bukan untuk Makan Puji
Prosesi jalan salib yang dilakukan setiap tahun oleh Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, bukan untuk makan puji atau mau menyombongkan diri.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Prosesi jalan salib yang dilakukan setiap tahun oleh Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, bukan untuk makan puji atau mau menyombongkan diri. Jalan salib ini perlu dimaknai sebagai penghayatan terhadap pengorbanan Yesus.
Baca: Ayo, Ikut Pawai Obor Perayaan Paskah di GMIT Kefas Kampung Baru
Hal ini disampaikan Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Pdt. Yohanis Ratu, S.Th pada acara Liturgis Jalan Salib di Taman Nostalgia, Kota Kupang, Kamis (29/3/2018) malam.
Hadir Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, para pendeta dan juga pemuda GMIT Klasis Kota Kupang. Hadir juga Persekutuan Sahabat Doa dari Bandung.
Baca: Ini Pesan Misa Perayaan Kamis Putih di Gereja Paroki Assumpta Kupang
Menurut Ratu, pentas liturgi jalan salib VI bukan untuk meminta perhatian orang atau hanya untuk makan puji.
Sebelum digelar jalan salib, didahului ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Yohanis Ratu, S.Th.
Dalam renungannya, Pdt yang sering disapa Pdt. Anis Ratu ini, mengatakan, liturgis jalan salib ini setiap tahun digelar di Taman Nostalgia dan juga mengenang Yeses yang melakukan doa di Taman Getsemani.
Dikatakannya, dalam momentum jalan salib, pemuda Kota Kupang sepakat menolak paham radikalisme, human trafficking dan hoax. (*)