Pdt. Yohanis Ratu Bilang Prosesi Jalan Salib Bukan untuk Makan Puji

Prosesi jalan salib yang dilakukan setiap tahun oleh Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, bukan untuk makan puji atau mau menyombongkan diri.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HERMINA PELLO
Drama singkat di GMIT Kefas Kampung Baru pada kebaktian Jumat Agung, Jumat (30/3/2018). 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Prosesi jalan salib yang dilakukan setiap tahun oleh Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, bukan untuk makan puji atau mau menyombongkan diri. Jalan salib ini perlu dimaknai sebagai penghayatan terhadap pengorbanan Yesus.

Baca: Ayo, Ikut Pawai Obor Perayaan Paskah di GMIT Kefas Kampung Baru

Hal ini disampaikan Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Pdt. Yohanis Ratu, S.Th pada acara Liturgis Jalan Salib di Taman Nostalgia, Kota Kupang, Kamis (29/3/2018) malam.

Hadir Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, para pendeta dan juga pemuda GMIT Klasis Kota Kupang. Hadir juga Persekutuan Sahabat Doa dari Bandung.

Baca: Ini Pesan Misa Perayaan Kamis Putih di Gereja Paroki Assumpta Kupang

Menurut Ratu, pentas liturgi jalan salib VI bukan untuk meminta perhatian orang atau hanya untuk makan puji.

Sebelum digelar jalan salib, didahului ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Yohanis Ratu, S.Th.
Dalam renungannya, Pdt yang sering disapa Pdt. Anis Ratu ini, mengatakan, liturgis jalan salib ini setiap tahun digelar di Taman Nostalgia dan juga mengenang Yeses yang melakukan doa di Taman Getsemani.

Dikatakannya, dalam momentum jalan salib, pemuda Kota Kupang sepakat menolak paham radikalisme, human trafficking dan hoax. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved