Breaking News

Wah! Dinsos TTS Tuding Bulog Lambat Salurkan Bansos Rastra, Kenapa Bisa Begitu?

Kepala Dinas Sosial Kabupaten TTS, Nikson Nomleni menuding Bulog cabang Kabupaten TTS lambat dalam menyalurkan Bansos Rastra.

Penulis: Dion Kota | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS KUPANG/DION KOTA
Beberapa buruh sedang mengemas beras Bansos Rastra di gudang bulog sebelum didistribusikan 

Laporan Wartawan POS-0KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM, SOE – Kepala Dinas Sosial Kabupaten TTS, Nikson Nomleni menuding Bulog cabang Kabupaten TTS lambat dalam menyalurkan Bansos Rastra.

Akibatnya, realisasi Bansos Rastra Triwulan pertama tidak mencapai target yang ditentukan. Sebelumnya, Dinas Sosial menargetkan realisasi Bansos Rastra rampung paling lambat tanggal 26 Maret.

Namun hingga kini, baru 18 Kecamatan dari 32 Kecamatan di Kabupaten TTS yang sudah menikmati Bansos Rastra triwulan pertama.

Baca: Umat Stasi Kristoforus Matani Ikuti Misa Minggu Palma

Baca: Keren! Mahasiswa Jurusan Geografi FKIP Kupang Bikin Pentas Seni, Ini Juaranya!

Baca: Para Perawat dari PPNI Kota ke Panti Asuhan Louis De Monfort, Anak-Anak Senangnya Luar Biasa

"Beras yang sudah didistribusikan ke 18 kecamatan sebanyak 480 ton. Sedangkan 14 Kecamatan sisanya akan segera menyusul. Lambatnya pendistribusian ini karena jumlah buruh di gudang bulog jumlahnya terlalu sedikit sehingga proses pengangkutan menjadi lambat. Mobil pengangkut Bansos Rastra sampai menumpuk di depan gudang bulog," keluh Nikson.

Antrean truk di depan gudang bulog TTS.
Antrean truk di depan gudang bulog TTS. (POS KUPANG/DION KOTA)

Dirinya menuding, upah yang terlalu kecil menjadi salah satu faktor warga enggan menjadi buruh di bulog. Untuk mengatasi persoalan ini, dirinya mengaku sudah membangun komunikasi dengan bulog untuk mempercepat realisasi pendistribusian Bansos Rastra.

Ketika ditanyakan lambatnya realiasi Bansos Rastra akibat pelaksanaan Pilkades serentak beberapa waktu lalu, Nikson mengaku, penyaluran Bansos rastra sempat dihentikan selama dua hari sesuai instruksi bupati. Hal ini dilakukan untuk mencegah Bansos Rastra dipolitisasi oleh oknum tertentu.

Baca: Bayar Jaman Now, Bayar Pakai HP, Kok Bisa? BNI Kasih Tipsnya!

Baca: Mau Coba Nasi Goreng Belacan? Ga usah Ke Singapura, ke Waroenk Podjok Saja Guys

Baca: Pria Ini Tetap Mencintai Pacarnya yang Telah Menebasnya dengan Pedang Katana, Ini Alasannya!

Baca: Sadis! Pria ini Menyeret Kekasihnya Dalam Keadaan Tanpa Busana dan Memukulinya

"Iya, memang sempat kita hentikan penyaluran Bansos Rastra selama dua hari. Kita takutnya saat pembagian bansos rastra ada oknum tertentu yang mengaku beras tersebut merupakan bantuannya atau perjuangannya sehingga mengarahkan masyarakat memiliki orang tertentu dalam Pilkades lalu," jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Bulog Cabang Kabupaten TTS, Yanuar Arifin yang dikonfirmasi terkait tudingan Kepala Dinas Sosial Kabupaten TTS tersebut, mengaku enggan untuk menanggapinya. Namun, dirinya mengakui, jika target realisasi penyaluran

Bansos Rastra triwulan pertama sulit tercapai. Ia menjelaskan, tidak tercapainya target penyaluran bansos rastra triwulan pertama, disebabkan beras Bansos Rastra selama tiga bulan ditumpuk baru dilakukan pendistribusian pada bulan Maret ini.

Kedua, pihak bulog harus mengemas lagi, beras bansos rastra dari ukuran 15 Kg dan 50 Kg kedalam ukuran 10 Kg.

"Jika saja penyalurannya dilakukan per bulan maka akan memudahkan kita. Tetapi jika kita ditumpuk tiga bulan baru disalurkan kita sedikit kewalahan karena pekerjaan kita banyak. Mulai dari terima beras dan disimpan di gudang, terus mengemas beras ke ukuran 10 Kg lalu mengangkutnya lagi untuk didistribusikan," ungkapnya saat ditemui Pos-Kupang.com, Sabtu (24/3/2018), di ruang kerjanya.

Baca: Kesal dengan Anak yang Keras Kepala? Lakukan 8 Hal Ini Terhadapnya. Dia Akan Berubah Nurut!

Baca: 5 Tips Sederhana untuk Menghemat Gajimu, Lakukanlah!

Baca: Para Perempuan Korban Kecelakaan Ini Bikin Kampanye untuk Kembalikan Rasa Percaya Dirinya

Baca: Usir 4 Hal Ini yang Bisa Menjadi Racun dan Merusak Hubungan dengan Pasangan

Terkait tudingan upah buruh yang terlalu rendah sehingga menyebabkan masyarakat enggan menjadi buruh bulog, Yanuar juga enggan menanggapinya. Ia mengaku, saat ini buruh di gudang bulog sudah mencukupi.

"Sekarang kita sudah memiliki 60 buruh di gudang, saya rasa itu sudah cukup," tegasnya.

Pantauan Pos-Kupang.com, sekitar 8 mobil truk pengangkut beras Bansos Rastra sedang mengantri di depan gudang bulog untuk mengangkut Beras Bansos Rastra. Di gudang bulog, nampak beberapa buruh sedang sibuk menimbang dan mengemas beras Bansos Rastra ke ukuran 10 Kg. (*n)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved