Adiknya Terlahir Difabel Hingga Memicu Perceraian Orangtua, Tapi Sang Kakak Justru Lakukan Hal Ini

Xu Xin (16) memilih untuk terus berada di sisi ibunya saat proses perceraian berlangsung sambil menemani adiknya rehabilitasi.

Editor: Alfons Nedabang
istimewa
Bayi difabel 

POS-KUPANG.COM - Mungkin kebanyakan anak tidak suka jika orang tuanya akan punya anak lagi.

Mungkin si kakak akan merasa cemburu karena perhatian orang tuanya akan teralihkan pada adik.

Tetapi, Xu Xin (16), tidak seperti anak pada umumnya.

Apalagi, adik laki-lakinya ternyata menderita Down Syndrome dan lumpuh serebral.

Dilansir Tribunnews dari Sina, satu setengah bulan setelah adiknya didiagnosis difabel, kedua orang tua Xu Xin bercerai.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Sementara itu Xu Xin, memutuskan untuk tinggal bersama ibunya.

Ia berkata, "Dia adalah adikku, aku ingin membantu merawatnya."

Xu Xin selalu ingin punya adik.

Tapi ibunya baru hamil lagi saat usia 40 tahun. Saat itu, Xu Xin berusia 16 tahun.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Ia menempuh pendidikan agar bisa menjadi guru TK.

Ibunya, Chen Liping, tidak pernah memeriksakan kandungan selama kehamilan.

Ketidaknormalan baru ditemukan saat usia kandungan 7 bulan.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Pada November 2015 lalu, adik Xu Xin lahir prematur, 8 bulan. Awalnya keluarga ini bahagia.

Tetapi kebahagiaan mereka hanya berlangsung 6 bulan.

Ketika si adik berusia 6 bulan, barulah diketahui bahwa si adik menderita Down Syndrom dan lumpuh serebral.

Kakak bayi difabel
Kakak bayi difabel (istimewa)

Seketika keluarga mereka diliputi pertengkaran dan perdebatan untuk memberikan perawatan pada si adik atau tidak.

Satu setengah bulan setelahnya, suami Chen Liping mengajukan gugatan cerai.

Xu Xin yang masih berusia 16 tahun sebenarnya tidak tahu apa-apa.

Tapi ia memilih untuk terus berada di sisi ibunya saat proses perceraian berlangsung sambil menemani adiknya rehabilitasi.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Xu Xin hanya mengungkapkan satu hal, "saya harus menemani ibuku dan adikku."

Sementara itu, Chen Liping melihat ada perubahan yang besar pada putrinya semenjak perceraian.

Xu Xin melakukan pekerjaan rumah tanpa disuruh, saat libur ia memilih di rumah untuk membantu ibu dan adiknya.

Ia juga tak lagi memilikirkan membeli baju baru. Saat harus menemani adiknya di rumah sakit berhari-hari, Xu Xin tidak mengeluh.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Sejak liburan musim panas tahun lalu, Xu Xin yang berusia 18 tahun mulai bekerja paruh waktu saat akhir pekan dan juga liburan.

Semua ia lakukan hanya untuk membantu meringankan beban ibunya yang juga merawat adik laki-lakinya.

Saat ditemui wartawan saat check up di Dalian Women and Children Medical Center, Xu Xin tidak sibuk dengan handphone nya seperti remaja kebanyakan.

Bayi difabel
Bayi difabel (istimewa)

Justru, ia menemani adiknya tidur, terkadang membetulkan posisi selimut yang tergeser.

Xu Xin tidak banyak mengeluh soal hidupnya.

"Dia adalah adikku, seluruh hidupku untuk adikku. Fakta itulah yang tak bisa diubah. Aku harus menerimanya dan belajar menerimanya." (Tiara Shelavie)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved