dr.Ratna Sari: Adanya DBD Disebabkan Karena Pola Hujan
tidak menyebar karena batuk, bersalaman dan lain sebagainya tetapi melalui gigitan nyamuk tersebut
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU--Penyakit demam berdarah (DBD) muncul mulai bulan Frebuari 2018 tersebut dikarenakan pola hujanya.
Pada saat kemarau di rumah sakit RSU Imanuel, tidak ada pasien DBD, namun saat hujan baru muncul penyakit DBD dan ada terawat di RSU Imanuel.
Ketua Komite Medis RSU Imanuel Waingapu, dr.Ratna Sari, Sp.PD menyampaikan hal itu ketika ditemui Pos Kupang.Com di ruang kerjanya, Selasa (27/2/2018).

Ratna menjelaskan, terjadinya penyakit DBD tersebut akibat dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca: Bupati Belu Gelar Focus Discussion Grup (FDG) Minta Masukan dari para Kepala Sekolah
Baca: Benny K.Harman Janji Buka Ratusan Ribu Lapangan Kerja Atasi Kemiskinan di NTT
"Nyamuk ini menggigit dulu orang yang sakit, lalu pindah menggigit orang sehat. Itu penyebaran penyakit DBD, tidak menyebar karena batuk, bersalaman dan lain sebagainya tetapi melalui gigitan nyamuk tersebut", jelas Ratna.
Menurut Ratna gerakan 3 M berupa menetup, menguras dan mengubur tempat-tempat yang bisa tersimpan air dan juga gerakan 3 M plus perlu diperhatikan dan ditaati.
Ratna mengatakan, yang perlu diperhatikan masyarakat jika ada gejala badan panas, sakit kepala, nyeri-nyeri tulang, apalagi sampai mimisan, berca-berca darah di kulit, maka segera dibawa untuk mendapatkan pertolongan medis sebab gelaja-gejala tersebut merupakan gejala terserang DBD.
Penyakit DBD, kata Ratna, menyerang tanpa memandang usia baik anak-anak, dewasa dan orang tua.
"Dan yang lebih diperhatikan itu pada anak-anak, sebab anak-anak susah untuk makan dan minum obat dibandingkan orang tua",ungkap Ratna. (*)