Pilkada NTT
Pilkada Serentak di NTT, Ketua PWI NTT Dion Putra Minta Wartawan Tidak Menjadi Partisan Politik
Jika pers menunjukan keberpihakannya kepada satu di antara calon atau peserta pemilu maka akan mempengaruhi pemberitaannya.
Penulis: Eflin Rote | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Eflin Rote
POS KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT, Dion DB Putra meminta para jurnalis di NTT untuk tidak menjadi partisan politik. Jika hal itu terjadi, jelas akan mempengaruhi pemberitaan.
Permintaan ini disampaikannya saat mewakili insan pers mendeklarasikan dukungan suksesnya pilkada serentak yang damai di Restoran Nelayan, Kupang, Rabu (21/2/2018).
Dikatakannya, setiap warga negara memiliki hak untuk memilih tidak terkecuali para pegiat pers, tetapi jika pers menunjukkan keberpihakannya kepada satu di antara calon atau peserta pemilu, maka akan mempengaruhi pemberitaannya.
Menurut Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Pagi Pos Kupang ini, pers sebagai pisau bermata dua yang bisa membesarkan kasus yang kecil, begitu pun sebaliknya. Hal-hal sepele bisa memiliki dampak yang besar.
"Deklarasi ini adalah janji kita kepada Polri dan masyarakat dalam hal pemberitaan yang positif dan tidak jadi penyebab hoax. Tensi politik lagi cukup panas jadi saya minta kita untuk tidak memblow up sesuatu yang membuat ketersinggungan," ucap Dion.
Lebih lanjut, Dion berharap pilkada NTT nantinya bisa menjadi contoh daerah lain dan apabila terjadi konflik, maka pers harus menjadi garda terdepan bersama pihak kepolisian.
"Selain Polri yang harus netral, insan pers juga harus netral dalam hal memberitakan berita terkait pilkada. Walaupun kenyataan di lapangan tidak seperti itu, tapi saya rasa masyarakat NTT sudah cerdas dalam hal memilih sumber informasi untuk dikonsumsi," ucap Dion.
Ia juga meminta wartawan agar tidak hanya sekadar mengucapkan deklarasi ini, tapi harus benar-benar diterapkan saat menjalankan profesi ini. (*)