Sampah Perusahaan Berserakan, Ketua RT Sampaikan Hal Ini Kepada Walikota Kupang

Pemerintah bisa lihat sampah bertebaran, tidak ada bak sampah tapi diam saja. Pemerintah membela perusahaan atau warga.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS KUPANG/YENI RACHMAWATI
Ketua RT 26 mengajukan permintaan kepada Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore pada musrenbang Kelurahan Oetete, Selasa (20/2/2018). 

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Yeni Rachmawati

POS KUPANG.COM, KUPANG - Warga Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang memanfaatkan momentum musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) untuk mengajukan pertanyaan dan permintaan kepada Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore yang turut hadir di Kelurahan Oetete, Selasa (20/2/2018).

Melalui Ketua RT 26 Kelurahan Oetete, Yulens Manobe, warga secara tegas mengungkapkan keresahannya terkait sampah yang diduga dihasilkan oleh perusahaan lokal, Suba Suka.

"Sampah Suba Suka dibuang di RT 26, bak sampah tidak ada. Pemerintah bisa lihat model (kondisi, red) begitu diam saja, pemerintah bela perusahaan atau warga, Dampaknya warga terkena ISPA, pembuangan sampah kami yang rasakan," kata Manobe.

Menanggapi keluhan itu, Camat Oebobo Bernadinus Mere mengatakan, pengelolaan sampah harus dilakukan secara mandiri dan dimulai dari diri sendiri. "Kita punya 48 sekolah, karena itu sudah disosialisasikan di sekolah agar pengelolaan sampah berbasis sekolah dan rumah tangga. Hampir setiap hari pengelolaan dilakukan oleh pegawai-pegawai yang memproduksi sampah organik, yang beli banyak dari susteran," tuturnya.
Mengenai pembangunan bak sampah, Camat Bernadinus mengatakan pemerintah sudah konsisten untuk tidak lagi membangun bak sampah di jalan protokol. Sekitar 8-10 bak sampah sudah ratakan karena berada di jalan protokol.

"Jika ingin membangun TPS, lanjutnya, agar pastikan lokasinya dan buanglah sampah sebelum pukul 06.00 Wita. Karena kalau tidak, banyak warga yang menolak tanahnya dibuat tempat pembuangan sampah (TPS)," ujarnya.

Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore menambahkan bahwa permintaan dari Ketua RT 26 akan segera ditindaklanjuti.  Diakuinya pemerintah belum mendapatkan informasi terkait sampah dari Suba Suka.

"Kita akan segera benahi itu. Masalah sampah di kota masih kacau. Pemetaan sampah akan didiskusikan lagi dengan OPD. Bekerja sama dengan kelurahan, bagaimana teknisnya. Intinya bersih," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved