Pria Ini Terkena Penyakit Kaki Gajah Setelah Digigit Nyamuk, Benjolannya Sampai 13 Kilogram
Pria bernama Saidalavi di diagnosis menderita penyakit kaki gajah setelah terinfeksi parasit yang disebabkan gigitan nyamuk saat remaja.
Penulis: Intan Hafrida | Editor: Intan Hafrida
POS-KUPANG.COM - Seorang laki-laki berusia 46 tahun memiliki benjolan seberat 13 kilogram di selangkangannya.
Benjolan tersebut disebabkan oleh gigitan serangga.
Dilansir Tribunnews.com dari New York Post pada Sabtu (17/2/2018), Pria bernama Saidalavi di diagnosis menderita penyakit kaki gajah setelah terinfeksi parasit yang disebabkan gigitan nyamuk saat remaja.
Saidalavi mengidap penyakit ini sejak 30 tahun lalu.
Baca: Ini yang Membuat Penumpang di Pesawat Butuh Waktu Lama untuk Keluar, Meski Pesawat Sudah Mendarat

Sebelumnya, Saidalavi telah menjalani beberapa kali operasi, namun benjolan itu bukannya sembuh malah semakin membesar.
Selama dua tahun terakhir, pria asal India itu tidak bisa berjalan dan hanya tergeletak di tempat tidurnya.
Baca: Wanita Ini Membuat Tangis Suaminya yang Tunarungu di Hari Pernikahan, Begini Kisahnya
Petugas medis setempat pun kini ikut turun tangan dalam kasus yang dialami Saidalava ini.
Mereka memasukan antibiotik ke dalam benjolan tersebut selama sebulan penuh, sebelum akhirnya dipotong.
Kepala bedah plastik dan bedah rekonstruktif, Dr. Subramnia Iyer mengatakan ini adalah operasi yang dinilai rumit, operasi ini berjalan selama lima jam untuk menghapus benjolan tersebut.

Kini, sebulan setelah menjalani operasi di Amrita Institute of Medical Sciences di Kochi, India, Saidalavi akhirnya bisa memberikan langkah pertamanya yang lama tak dilakukan selama bertahun-tahun.
Baca: Setelah Lakukan Transgender, Pria Ini Memutuskan Kembali ke Identitas Asalnya, Begini Kisahnya
“Saya berterima kasih kepada pada dokter dari lubuk hati saya karena membuat saya bisa menjalani kehidupan yang normal kembali,” ujar Saidalavi, seperti dikutip dari New York Post.
Namun, Saidalavi masih membutuhkan operasi lanjutan untuk bisa menjalani kehidupan yang benar-benar normal.
(Tribunnews.com/Intan Hafrida)