Wah! Wakil Walikota Bilang Bangun Pariwisata Seperti Rujak, Warna Warni dengan Berbagai Rasanya

Herman mengatakan di dunia internasional ada beberapa T yang menjadi buming dan kecenderungan.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/YENI RAHMAWATI TOHRI
Wakil Walikota Kupang, dr Hermanus Man membuka acara Jaring Aspirasi Masyarakat, di Naka Hotel, Kamis (15/2/2018). 

 Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Yeni Rachmawati

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat hari ini yang digelar di Hotel Naka, Kamis (15/2/2018) dibuka oleh Wakil Walikota Kupang, dr Herman Man.

Herman mengatakan di dunia internasional ada beberapa T yang menjadi buming dan kecenderungan.

Pertama, Telekomunikasi karena teknologi yang kiat pesat akhirnya komunikasi sangat lancar dan dunia semakin kecil.

Kedua, Transportasi. Dua tahun lalu di kota Kupang bandara menampung 2 ribu penumpang naik dan turun.

Sampai saat ini totalnya sudah 3 ribu penumpang Hampir semua penerbangan besar datang ke kota Kupang. Bahkan ada penerbangan antar pulau. Hal ini membuktikan mobilitas penduduk tinggi.

Ketiga, Tourism. Indonesia menjadi salah satu destinasi yang tidak kecil pengaruhnya di dunia. Tahun ini Presiden Jokowi menargetkan 20 juta kunjungan tourism dari seluruh dunia.

Baca: Diguyur Hujan, Tiga Paket Cabup-Cawabup Jalan Santai Sejauh 3 Km

"Maka kita harus mempunyai sebuah rencana bagaimana industri pariwisata berkembang ke depan. Bagaimana industri yang dibangun karena kekayaan alam, budaya dan kepuasan manusia membuat kesejahteraan rakyat bertambah, sehingga kita harus punya rencana induk," tuturnya

Kata Herman industri dimana-mana membutuhkan lokasi, analisa amdal, tekonologi, manusianya, hardware, software.

Baca: KPU Kabupaten Kupang Suguhkan Sirih Pinang Lima Pasangan Calon Bupati

Tetapi hebatnya industri pariwisata Tuhan sudah memberikan banyak peluang, alam sudah diciptakan, hanya tinggal membuat fasilitas akses jalan.

"Lokasi sudah diciptakan oleh Tuhan, banyak kemudahan. Kita memang butuh manusia untuk pemikir bahkan pelaku. Kita membutuhkan hardware dan software tetapi industri kita di kota ini dibangun dengan pilar alam, budaya, wisata budaya menjadi suatu pilar utama. Basis ini budaya yang campur aduk. Budaya dibangun berdasarkan rujak. Ada berbagai rasa. Pariwisata kita dibangun berdasarkan rujak-rujak yang sangat memberikan kekhasan," katanya

Baca: ASTAGA! Tua Tua Keladi Dirasuki Puber Terakhir, Kakek YN Makan Korban Daun Muda

Budaya yang dibangun, lanjutnya, harus atraktif dan memikat.

Misalnya, di industri fashion Indonesia, kain tenun ikat NTT sudah masuk di dunia fashion.

"Kita sudah mempunyai ciri khas. Maka rencana induk kita memang nanti akan kompleks. Karena itu maka harapannya berikan masukan-masukan yang kompleks, warna-warni, seperti rujak dengan berbagai rasanya. Agar rencana induk yang dibuat akan menghasilkan sesuatu yang menjadi lokomotif ekonomi. Menjadi gerbong dan menarik untuk mensejahterakan," ujarnya.

Baca: Peringatan Dini! Potensi Hujan Disertai Petir di Ruteng Hari Ini

Oleh karena itu, ia percaya tim kajian akan bergerak lebih cepat dengan masukan-masukan yang diberikan dan melihat korelasi dan relevansi.

"Dengan rencana induk kita mau melihat kontribusi pariwisata dalam pembangunan kesejahteraan. Namanya kota Pusaka tidak hanya sekedar sejarah tapi mensejahterakan," tutupnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved