Berita Populer : Kisah Ferrari di Gang Sempit dan Order Grab Fiktif Diungkap, Nomor Lima Bikin Haru

Selain itu, mereka melakukan transaksi dengan pelanggan atau penumpang fiktif atau dengan istilah tuyul

Editor: Rosalina Woso
excellentcenter.org
Ilustrasi 

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo angkat bicara soal gaya rambut baru Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu.

Meski menuai kontroversi, menurut Tjahjo, gaya rambut mantan
vokalis band musik itu tak menyalahi aturan yang mengikat seorang kepala daerah.

Pasha Ungu saat menjadi bintang tamu
Pasha Ungu saat menjadi bintang tamu (YouTube)

"Dari foto yang beredar tidak menyalahi undang-undang atau peraturan. Seragam sudah benar, potongan rambut wajar," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya, Senin (22/1/2018).

Bahkan, kata Tjahjo, terpenting rambut kepala daerah tersebut tak gondrong atau panjang. Karenanya, ia tak masalah dengan gaya rambut Pasha itu.

"Mau cepak, mau gundul sah saja, yang diatur tidak boleh gondrong, panjang," ujar Tjahjo.

4. Dianggap Sudah Biasa, Wali Kota Mataram Tendang Tiga Anggota Satpol PP

Kepala Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati mengatakan, tendangan keras Wali Kota Mataram Ahyar Abduh yang mendarat di dada dan leher sejumlah Satpol PP setelah pelantikan sudah menjadi hal biasa.

Bayu mengatakan, pemukulan Wali Kota Mataram terhadap anak buahnya beredar di media sosial dan media online terjadi setelah pelantikan dan penyerahan tongkat komando kepada Kepala Satpol PP Bayu Pancapati, Rabu (17/1/2018).

"Jangankan anggota, saya saja dites oleh Pak Wali Kota, biasa Bapak melakukan itu, mengetes kami. Saya saja sering diuji kemampuan fisik dan bela diri saya oleh Pak Wali, itu bukan Pak Wali marah, itu biasa, kok, anggota Satpol PP Kota Mataram malah senang," kata Bayu kepada Kompas.com, Minggu (21/1/2018).

Bayu mengatakan, saat diangkat menjadi Kepala Bidang Operasional Satpol PP, dirinya juga menerima "kejutan" dari Ahyar Abduh.

"Kaget sih awalnya, tiba tiba Pak Wali sidak dan langsung menghantam saya. Kami tak melawan, tetapi kami bertahan, itu cara Pak Wali dan Wakil Wali Kota Mohan Roriskana menguji bawahan seperti kami," ujarnya.

5. "Jika Saya Meninggal, Ibu Pasti Kembali dan Ayah Akan Bahagia"

Sepucuk surat mengharukan ditulis seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang menderita leukemia untuk ayahnya amat menyentuh hati banyak orang.

Surat mengharukan ini membuat para warganet di China rela merogoh uang untuk mengumpulkan uang yang sejauh ini sudah mencapai 600.000 yuan atau sekitar Rp 1,2 miliar untuk biaya pengobatan anak itu.

Surat itu ditulis Zhang Jiaye yang berasal dari sebuah desa di dekat kota Jiamusi, provinsi Heilongjiang, wilayah timur laut China.

Zhang Jiaye (7), terbaring di ranjang rumah sakit dan dipeluk ayahnya.
Zhang Jiaye (7), terbaring di ranjang rumah sakit dan dipeluk ayahnya. ((SCMP) ERVAN HARDOKO)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved