Ibu Hamil Positif Hepatitis B di Kota Kupang Meningkat Pesat
Dia menjelaskan, jumlah ibu hamil di Kota Kupang yang tes hepatitis B tahun 2016 sebanyak 331 orang. Dari jumlah itu
Penulis: Hermina Pello | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM, KUPANG --Jumlah ibu hamil (bumil) yang positif terkena hepatitis B di Kota Kupang dari tahun ke tahun cenderung bertambah. Dalam dua tahun terakhir malah meningkat pesat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. I W Ari Wijana S Putra, M.Si melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sri Wahyuningsih, SKM. M.Kes menyebut hepatitis lebih mengerikan dibanding penyakit menular lain seperti HIV/AIDS karena cara menularnya sangat gampang.
Dia menjelaskan, jumlah ibu hamil di Kota Kupang yang tes hepatitis B tahun 2016 sebanyak 331 orang. Dari jumlah itu yang positif hepatitis B sebanyak 24 orang. Pada tahun 2017, lanjut Sri yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/1/2018), jumlah ibu hamil yang tes hepatitis B 2.765 orang. Dari jumlah itu yang positif hepatitis B 140 orang. Dari data ini ada tren ibu hamil yang terkena hepatitis B kian meningkat.
Sri mengatakan, sesuai hasil riset kesehatan nasional penderita hepatitis di Kota Kupang dan NTT umumnya tergolong tinggi. Sesuai Permenkes Nomor 52 Tahun 2017, pemeriksaan hepatitis B kepada ibu hamil wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Dinas Kesehatan Kota Kupang, lanjut Sri, sudah melakukan pemeriksaan hepatitis B bagi ibu hamil sejak tahun 2016.
Ia menjelaskan, sekarang ini ada program tripel emilinasi, yaitu pemeriksaan ibu hamil untuk tiga kasus, yakni hepatitis, HIV dan sifilis. Pemeriksaan dilakukan di 11 Puskesmas di Kota Kupang.
"Ibu hamil yang periksa kehamilan di Puskesmas di Kota Kupang wajib ikut tes ini dan gratis. Kalau ada ibu hamil yang positif Hepatitis B, ibu hamil tersebut dipantau dan dirujuk ke rumah sakit, dan dokter spesialis agar mendapatkan terapi. Dan bayi dalam kandungannya dijaga saat persalinann untuk mendapatkan imunisasi Hbig," jelas Sri.
Pemeriksaan penyakit hepatitis pada ibu hamil untuk mencegah. Bila ibu terdeteksi sejak dini, maka penanganan untuk bayi dan ibunya lebih efektif.
Sri mengatakan, untuk mencegah bayi tidak tertular hepatitis akan diberi imunisasi dasar lengkap. Bayi baru lahir harus mendapatkan imunisasi Hb nol .
"Syaratnya setelah lahir langsung mendapatkan imunisasi HB nol, sebelum 12 jam setelah kelahiran," jelasnya. Sri menambahkan, ada imunisasi hepatitis 1,2 dan 3, serta wajib diberikan kepada bayi karena sudah disiapkan pemerintah secara gratis.
Sri mengatakan, mulai tahun 2018 ini, Dinas Kesehatan Kota Kupang bekerja sama dengan rumah sakit yang melayani ibu dan anak supaya dapat data yang akurat karena dari Puskesmas saja cukup banyak ibu hamil yang terkena hepatitis B.
"Diharapkan bisa samakan data dengan Puskesmas dan rumah sakit. Ini untuk dapat data tingkat Kota Kupang, karena ada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di dokter swasta atau rumah sakit swasta," ujar Sri.
Untuk vaksin hepatitis, kata Sri, Dinas Kesehatan Kota Kupang bekerja sama dengan rumah sakit dan klinik yang menolong persalinan agar memberikan vaksin Hb nol karena disediakan oleh pemerintah dan wajib diberikan kepada ibu hamil.
Sri mengatakan, tahun 2017 Kota Kupang dapat vaksin 185 vial dan sudah terpakai. "Kami sementara minta ke provinsi karena stok sisa tiga vial," ujarnya. Menurut Sri, hepatitis mudah menular dari ibu kepada bayi dan ke orang-orang sekitar karena hepatitis menular melalui olahan makanan dan keringat.
Ia menyatakan, kadang orang berpikir HIV/AIDS lebih mengerikan, padahal hepatitis lebih ngeri karena cara menular sangat gampang. Jika bayi terkena hepatitis bisa menjadi kanker hati. Menurutnya, banyak anak yang mau ikut sekolah yang membutuhkan daya tahan tubuh, pas penenetuan terakhir anak mampu tapi terdeksi hepatitis.
Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Kupang Kota, Wellem Suek. SKM mengatakan, ibu hamil yang datang periksa pertama kali di Puskesmas wajib ikut rapid tes untuk tiga penyakit, yaitu Hepatitis, Sifilis dan HIV/AIDS. "Datanya sudah kami kirim ke Dinas Kesehatan Kota Kupang," demikian Wellem. (ira)