Guru Besar IPB Sebut Agroforestri Cocok Diterapkan Di NTT
Agroforestri telah dipraktekan secara nyata oleh masyarakat diberbagai daerah di Indonesia.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Nurheny Wijayanto, M. Si mengatakan Agroforesti cocok diterapkan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usaha tani) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan.
"Manajemen penggunaan lahan intensif yang mengoptimalkan berbagai manfaat (fisik, biologi, ekologi, ekonomis dan sosial) dari interaksi-interaksi biofisik yang terjadi antara pepohonan dan semak yang dikombinasi secara sengaja dengan tanaman pertanian atau ternak," kata Wijayanto dalam Seminar Nasional di Aula lama BAAK Undana, Penfui Kupang, Sabtu (20/1/2018).
Wijayanto menjelaskan, agroforestri sangat cocok diterapkan di Indonesia. Konsep tersebut merupakan yang lagi dicanangkan saat ini karena dinilai sangat bermanfaat bagi kehidupan.
"Hutan produksi di Indonesia saat ini, kualitas dan kuantitas semakin menurun. Total luas hutan produksi yang tidak ada. Pengelolaannya (akses terbatas)," katanya.
Menurut Wijayanto ketimpangan yang besar antara ketersediaan kayu yang dihasilkan dengan kebutuhan juga sangat tinggi masih menjadi kendala.
Jumlah penduduk menuntut menyiapkan semua itu.
Ketersediaan pangan papan energi kesehetan dan lingkungan juga dituntut untuk terus meningkat.
"Seharusnya hutan yang ada harus segera dipulihkan fungsinya," ujarnya.
Wijayanto mengatakan konsep Agroforestri itu dapat menghasilkan berbagi kemudahan. Agroforestri telah dipraktekan secara nyata oleh masyarakat diberbagai daerah di Indonesia.
"Peranan agroforestri terhadap ekologi sangat nyata. Kurangnya perhatian terhadap agroforestri berakibat menurunnya kualitas lingkungan, kesejahteraan masyarakat yang rendah dan banyaknya konflik sosial yang terjadi," paparnya.
Mengapa pentingnya agroforestri? Menurutnya karena dapat menghasilkan air bersih dan udara, hutan menjadi rindang dan mengahasilkan udara segar. Serta merawat mata air.
Agroforestri juga sangat bagus kalau diterapkan di NTT karena daerah NTT sangat terkenal dengan budidaya ternak.
"Ini juga dapat meningkatan peternakan apalagi di NTT terkenal dengan budidaya pertenakan. Maka peran agroforesti sangat bagus," jelasnya.
Wijayanto mengatakan banyak sekali keuntungan jika kita menerapkan agroforestri apalagi di NTT.
"Ternak menjadi nyaman dipohon yang rindang. Rumput-rumput akan tumbuh dengan baik jika diterapkan. Kalau agroforestri dikembangkan dengan baik maka akan menghasilkan ekowisata yang baik," jelasnya.
Dia juga memotivasi mahasiswa untuk membangun kebiasaan dengan menanam pohon.
Supaya menciptakan lingkungan yang dapat memberikan rasa nyaman bagi kehidupan.
"Coba membangun kebiasaan yang bagus. Mulai tanam pohon dan akan rasakan hasilnya. Misalkan mahasiswa pertanian Undana sebelum lulus tanam pohon dulu. Mencoba untuk membiasakan pola baru," ajaknya.
Ia mengaku, secara sosial masyarakat merasa memiliki hutan hidup. Hutan yang ada harus segera dipulihkan fungsinya, disisi lain ketersediaan pangan juga harus tercukup.
"Salah satu pemecahan yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan lahan hutan yang ada secara optimal sistem tersebut adalah agroforestri," paparnya.
Ia mengatakan, hutan dan lahan pertanian yang menurun kualitas dan kuantitas, haruslah segera diatasi dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dari semua pihak, termasuk mahasiswa, bersifat multidisiplin dan transdisiplin.
"Agroforestri berperan penting menentukan masa depan pemanfaatan lahan hutan produksi, mengembalikan kejayaan hutan untuk kesejahteraan dan kebanggaan bangsa," pungkasnya.(*)