Puskesmas Tarus Rawat 7 Pasien Diare, Imelda Sudarmadji Trauma
Untuk penyakit demam berdarah dengue (DBD), menurut Imelda, sejauh ini belum ada pasien yang dirawat.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Puskesmas Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, drg. Imelda Sudarmadji, trauma dengan pasien diare yang cukup tinggi tahun 2016 mencapai 40 pasien.
Dia berharap kejadian 2016 itu tidak terulang di tahun 2018 ini meskipun sepekan belakangan tercatat sudah ada 7 pasien diare yang mendapatkan perawatan medis.
Untuk penyakit demam berdarah dengue (DBD), menurut Imelda, sejauh ini belum ada pasien yang dirawat.
Ketika ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Rabu (17/1/2018), Imelda menjelaskan, pasien yang dirawat di Puskesmas Tarus belum mengalami peningkatan yang signifikan pada saat musim hujan ini.
Para pasien yang dirawat umumnya mengeluh batuk pilek dan selama ini ditangani dengan cepat.
Meski demikian, Imelda mengakui kalau data yang diterimanya dari staf bahwa ada juga pasien diare yang dalam sepekan belakangan mendapatkan perawatan medis.
Petugas yang ada sigap mengatasinya karena pihaknya trauma dengan kejadian tahun 2016 dimana sekitar 40 pasien diare secara beruntun berobat sampai rawat inap.
"Saya tidak mau trauma seperti tahun 2016. Sekitar 40 pasien diare kami rawat, walau dengan ruangan terbatas harus inap. Memang penyakit yang paling rawan di Kupang Tengah umumnya diare. Ini karena pola hidup yang belum baik dari warga. Kita terus lakukan sosialisasi, tapi kesadaran warga untuk hidup sehat memang butuh proses penyadaran," katanya.
Menurut Imelda, dirinya sudah meminta petugas kesehatan di Puskesmas Tarus untuk siaga bilamana ada warga yang mengalami diare.
Pertolongan cepat harus dilakukan agar warga segera sehat.
Selain itu, ketersediaan obat diperhatikan. Manakala mengalami kekurangan segera diinformasikan sehingga dilakukan pengadaannya.
Menurut Imelda, ada beberapa wilayah yang jamban keluarganya saja tidak ada. Mereka buang air besar sembarangan.
Jadi tidak heran kalau saat musim hujan seperti ini rawan terjadi penyakit diare. Lalat hinggap di sampah lalu membawa bibit penyakit.
"Ini yang selalu kami turun ke lapangan berikan arahan untuk biasakan pola hidup sehat. Perlu dibuatkan jamban dan makan makanan yang sehat," kata Imelda.
Imelda juga mengakui kalau lokasi Puskesmas Tarus rawan terkena luapan banjir. Dirinya mencontohkan, beberapa pekan belakangan dengan tingkat curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadi genangan banjir di kawasan ini.
Drainase yang ada di depan puskesmas saat ini tertutup sehingga luapan banjir masuk ke kawasan Puskesmas Tarus.
Untuk itu, dalam tahun 2018 ini pihaknya berencana mengajukan usulan untuk pembangunan gedung tambahan agar terhindar dari genangan banjir. (*)