Sawah 750 Hektar Terancam Luapan Banjir dari Kali Wehani di Amfoang Utara-Kupang
Jika tidak ada penanganan, luapan banjir dalam beberapa bulan ke depan akan masuk ke persawahan yang ada.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
Alternatif yang bisa dilalui kendaraan pasti melalui pantai utara (pantura), tetapi kendala yang dihadapi soal Sungai Siliu.
Ancaman terhadap jalan poros tengah ini, kata Andreas, sudah terlihat sejak Desember 2017 hingga pertengahan Januari 2018 ini, tetapi belum ada penanganan darurat oleh kabupaten.
Secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Charles Panie mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai bencana alam di kecamatan ataupun desa-desa.
Baca: Awalnya Kena Tipu Pria Palsu, Gadis Cantik Ini Patah Hati, Tapi Akhirnya Temukan Pria Dambaannya
Timnya selama musim hujan ini terus memantau karena saat ini telah dibangun posko pemantau bencana alam di kabupaten dan aksesnya ke tiap kecamatan.
"Kalau bencana alam tanah longsor atau angin puting beliung atau banjir, sampai sekarang kita belum dapat laporan. Biasanya kalau ada bencana di kecamatan atau desa, kita sangat cepat dapat informasinya karena akses posko dengan lapangan selalu dilakukan. Sekarang memang intensitas hujan masih kurang dan kita akan terus pantau karena ke depannya ini hujan akan semakin tinggi. Kita sudah siagakan anggota tim penyelamatan termasuk fasilitas pendukung bilamana ada kejadian luar biasa di lapangan," kata Charles. (*)