Kota Kupang Terkini

Maria Yulita, Pedagang Sayur yang Tekun Bangun Usaha dari Kedai Kecil

Setibanya di rumah, Maria dibantu anaknya untuk menyortir dan mengikat sayur dalam ukuran kecil agar mudah dijual kembali.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
KERJA KERAS - Maria Yulita, Pedagang Sayur di Kota Kupang yang tekun dan kerja keras membangun usaha kedai sayur 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, semangat juang pelaku usaha kecil tetap menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat. 

Salah satu contoh inspiratif datang dari Maria Yulita (47), warga Kota Kupang yang dengan ketekunan dan kerja keras membangun usaha kedai sayur sederhana miliknya.

Maria memulai usahanya sejak tahun 2018. Awalnya, ia hanya menjual kue rumahan, namun seiring waktu ia menambah jenis dagangan dengan menjual berbagai sayuran segar. Langkah itu menjadi titik balik bagi usahanya. 

“Awalnya cuma jual kue saja, tapi sekarang sudah jual sayuran,” ungkap Maria, Selasa (14/10). 

Setiap hari, sebelum matahari terbit, sekitar pukul 04.00 WITA, Maria sudah berada di Pasar Oesapa untuk membeli sayur-mayur dari para pemasok yang datang dari Soe dan Kapan. 

Baca juga: FEATURE: Pasok Sayur-sayuran ke Pulau Sumba dan Labuan Bajo, Yulius Raup Ratusan Juta

Ia mengeluarkan modal sekitar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu setiap hari untuk membeli stok sayuran segar.

Setibanya di rumah, Maria dibantu anaknya untuk menyortir dan mengikat sayur dalam ukuran kecil agar mudah dijual kembali.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp2.000 hingga Rp10.000 per ikat, Maria menyesuaikan dagangannya dengan kemampuan masyarakat sekitar, termasuk para mahasiswa dan anak kos.

 “Harganya saya sesuaikan dengan kondisi di sini, karena banyak anak kos yang belanja,” ujarnya.

Dari hasil jualannya, Maria bisa memperoleh pendapatan antara Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per hari, bahkan bisa mencapai Rp300 ribu pada akhir pekan.

 “Kalau hari Minggu bisa lebih, karena anak-anak tidak jajan, jadi hasil jualan bisa utuh,” ujarnya. 

Pendapatan itu menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari uang jajan hingga biaya transportasi anak-anaknya ke sekolah dan kampus. 

“Penghasilan ini bantu untuk anak-anak beli jajan dan uang bensin mereka untuk berangkat ke sekolah,” ujar Maria. 

Ke depan, Maria berharap kedai kecilnya bisa berkembang menjadi usaha yang lebih besar dan mendapat dukungan dari pemerintah agar bisa terdaftar sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Saya berharap kedai kecil ini bisa jadi kedai besar, dan pemerintah bisa bantu supaya usaha ini masuk UMKM,” ujarnya. 

Maria Yulita menjadi potret nyata perjuangan pelaku usaha kecil yang tak hanya bertahan, tetapi juga terus berupaya tumbuh di tengah tantangan ekonomi, dengan semangat dan ketekunan sebagai modal utama. (Iar) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved