Ternyata Ahok Sempat Minta Pertolongan Orang Ini, Sebelum Mantap Gugat Cerai Veronica

POS-KUPANG.COM--Kabar keretakan rumah tangga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan sang istri, Veronica Tan tentunya membuat sebagian besar masyarakat yang mengenalnya terkejut.

Apalagi, penyebab konflik yang terjadi antara keduanya kini jadi konsumsi publik pasca tersebar luasnya foto surat gugatan cerai dan hak asuk anak yang dilayangkan Ahok pada Vero.

Dalam surat yang didaftarkan di PN Jakarta Utara pada Jumat (5/1) tersebut dijelaskan secara gamblang alasan pria kelahiran Manggar, 29 Juni 1966 itu menggugat ibu dari tiga anaknya.

Disebutkan juga bahwa Ahok sudah melihat adanya perilaku yang beda dari Veronica sejak tahun 2010.

Perilaku yang dimaksud adalah saat Veronica disebut tak mengindahkan permintaan penggugat (Ahok).

Dalam surat dijelaskan, Veronica Tan tetap bersikeras pergi padahal putranya, Nicholas Sean sedang sakit.

"Padahal anak sedang sakit, kenapa tetap pergi? Sejak saat itu, Penggugat merasa ada yang tidak beres dengan perkawinan Penggugat dan Tergugat, dan kemungkinan besar ada pihak Ketiga. Namun karena Penggugat tidak memiliki bukti apapun, sehingga Penggugat hanya menegur Tergugat saja dan setiap kali Penggugat menanyakan hal tersebut, Tergugat selalu beralasan kegiatan gereja, untuk menutupi hubungannya dengan pihak Ketiga," isi Surat Gugatan Cerai Ahok yang terdapat di dalam halaman kedua.

Pada lembar surat berikutnya, Veronica disebut mengingkari janji sehingga membuat penggugat yang dalam hal ini Ahok, menjadi tidak percaya.

Ditambah lagi, tidak adanya perubahan sikap dari Vero.

Hal itu berdampak pada timbulnya perbedaan pendapat hingga pertengkaran antara penggugat dan tergugat.

Dalam surat juga disebutkan, Ahok sudah melakukan berbagai upaya untuk membenahi keretakan rumah tangganya.

Ada satu hal yang diminta Ahok dari istrinya, yaitu berhenti berhubungan dengan pria lain yang disebut sebagai 'laki-laki good friend'.

Bahkan, Ahok pernah meminta bantuan pendeta untuk menjadi mediator dalam upaya merukunkan kembali rumah tangganya.

Upaya tersebut nyatanya tidak pernah berhasil.

Disebutkan, penyebabnya karena Veronica tidak mempunyai itikad untuk hidup rukun dalam berumah tangga.