Jokowi Bersama Rakyat NTT, Ini Ceritanya Harus Banyak Bendungan, Ada yang Minta dan Minta Lagi

Spontan, masyarakat Kupang yang hadir dalam peresmian bendungan tersebut tertawa terbahak-bahak dan bersorak riuh rendah.

Editor: Rosalina Woso
pos kupang/edi hayon
Ribuan warga memadati kawasan bendungan Raknamo untuk melihat dari dekat Presiden Jokowi, Selasa (9/1/2018) 

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Presiden Joko Widodo menyadari bahwa persoalan utama di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah ketersediaan air.

Maka, tidak heran Presiden Jokowi menyetujui pembangunan tujuh bendungan di NTT.

"Provinsi yang lain satu, satu, satu. Ada yang dua. Tapi yang tujuh ya hanya di NTT ini," ujar Jokowi dalam pidato peresmian Bendungan Raknamo di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (9/1/2018).

Presiden Jokowi meninjau kawasan bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2018).
Presiden Jokowi meninjau kawasan bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2018). (pos kupang/edi hayon)

Namun, rupanya terdapat cerita menarik di balik pembangunan tujuh bendungan itu.

Jokowi mengatakan, awalnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di awal pemerintahannya hanya merencanakan membangun tiga bendungan saja di NTT.

Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya berada di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2018).
Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya berada di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2018). (pos kupang/edi hayon)

Namun, hal itu berubah setelah Gubernur NTT Frans Lebu Raya menelepon Jokowi.

"Pak Gubernur menyampaikan ke saya, telepon bolak-balik, siang malam. Pertamanya diberi tiga minta tambah dua. Diberi lima minta tambah dua lagi menjadi tujuh," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo saat berjalan di Pantai Nemberala, Rote Ndao, NTT, Selasa (9/1/2018).
Presiden Joko Widodo saat berjalan di Pantai Nemberala, Rote Ndao, NTT, Selasa (9/1/2018). ((Fabian Januarius Kuwado))

Spontan, masyarakat Kupang yang hadir dalam peresmian bendungan tersebut tertawa terbahak-bahak dan bersorak riuh rendah.

Bahkan Frans yang juga hadir bersama sang istri ikut tertawa.

Akhirnya, Presiden menyetujui pembangunan tujuh bendungan di NTT.

Tidak berhenti sampai di situ, Gubernur Frans rupanya tidak menyerah dengan menghubungi Jokowi lagi untuk meminta membangun dua bendungan lagi.

"Itupun masih telepan-telepon, minta tambah dua lagi. Sudah tujuh ya, saya sampaikan. Jangan tambah lagi. Sudah stop. Nanti tambahnya embung-embung sajalah. Embung itu boleh," ujar Jokowi.

"Karena apa? Waduk-waduk besar seperti ini, bendungan besar, itu membutuhkan uang yang tidak sedikit, membutuhkan anggaran yang tidak kecil," lanjut dia.

Selain itu, Presiden Jokowi ingin melihat apakah bendungan-bendungan tersebut dapat meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan masyarakat atau tidak.

Jika dirasa masih membutuhkan bendungan, pemerintah pusat pun siap membangun yang lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved