Pastor Hilang di Pantai Kolisia

Tujuh Fakta Mencengangkan Seputar Hilangnya Romo Mar yang Harus Anda Ketahui

Komisaris Komisariat Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur, Pater John Djawa, akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke pihak keluarga.

Penulis: Djuwariah Wonga | Editor: Djuwariah Wonga
Pos Kupang/Kolase
Romo Mar 

POS-KUPANG.COM- Kabar hilangnya Pater Yohanes Marthinianus Rada, O.Carm atau yang akrab disapa Romo Mar menyita perhatian masyarakat.

Pasalnya, sejak berpamitan pada Selasa (19/12/2017) Romo yang berusia 36 tahun tersebut tak kunjung kembali ke Biara Carmel di Kecamatan Nita sekitar 10 Km arah barat Kota Maumere, Pulau Flores.

Komisaris Komisariat Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur, Pater John Djawa, akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke pihak keluarga.

Pencarian Romo yang ditahbiskan empat lalu tersebut pun mulai dilakukan.

Tim SAR, polisi, nelayan dan warga sekitar akhirnya menyisir Pantai Wai Rii namun hingga Rabu, (27/12/2017).

Kehilangan itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, Biara Carmel  dan masyarakat setempat.

Namun, hampir sebulan hilang beredar kabar bahwa Romo berada di Bali bersama keluarganya.

Hal ini kembali menggemparkan banyak pihak.

Nah berikut ini fakta seputar hilangnya Romo Mar.

1. Romo Mar Suka Bertapa

Romo Mar berpamitan dari Biara Carmel di Kecamatan Nita sekitar 10 Km arah barat Kota Maumere, Pulau Flores sejak Selasa (19/12/2017).

Namun hingga hari Kamis (21/12/2017) dirinya tak kunjung kembali ke biara.

Menyadari hal itu, Komisaris Komisariat Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur, Pater John Djawa, O.Carm langsung melaporkan kepada pihak berwajib.

Warga bersama TIM SAR lalu mulai menyisir beberapa tempat yang diduga didatangi Romo Mar.

Disebutkan pula bahwa Romo Mar kerap bertapa.

Dirinya kerap mengunjungi tempat-tempat yang tenang seperti pantai.

2. Sebelum Menghilang Sempat Mengirimkan SMS

Rabu (20/12/2017) petang, seorang anggota Polsek Nita membawa kabar dari Kapospol Kecamatan Magepanda menerima laporan masyarakat yang menemukan STNK motor milik Biara Carmel Indonesia Timur dan SIM milik karyawan biara itu.

Tak hanya itu polisi juga menunjukkan foto sehelai celana pendek jins, baju dan sepasang sandal jepit.

Melihat barang-barang milik Romo Mar, mata Pater John tampak berkaca-kaca.

"Dia tak tinggalkan pesan apapun. Hanya hari Selasa (19/12/2017) sekitar pukul 11.30 Wita, dia kirim pesan (SMS) kepada salah seorang frater mengatakan dia pergi mandi," ujar Pater John.

3. Berenang untuk Terapi Gatal-gatal

Hal ini diutarakan oleh Pater John Djawa kepada Pos Kupang di Biara Carmel di Dusun Weru Woret, Desa Nita, Kecamatan Nita, sekitar 10 Km sebelah barat Kota Maumere, Kamis (21/12/2017) malam.

Rohaniwan asal Kabupaten Ngada tersebut mengatakan bahwa Romo Mar bisa berenang dan kerap mandi ke laut beberapa minggu belakangan ini untuk terapi gatal-gatal di bagian perutnya.

Ia menduga, Romo Mar memilih lokasi mandi yang tersembunyi agar bagian berutnya tidak dilihat orang.

4. Gelar Ritual Adat

Pihak Biara Camel sudah menempuh berbagai cara untuk menemukan Romo Mar.

Tak hanya mengandalkan Basarnas, TNI AL, polisi dan nelayan, ritual adat Sikka pun dilakukan.

Tanapuang (tuan tanah) sekitar menggelar ritual adat di lokasi ditemukanya barang-barang pribadi Romo Mar.

Romo Yohanes  Marthinianus Rada, O.Carm
Romo Yohanes Marthinianus Rada, O.Carm (ISTIMEWA)

5. Romo Mar Meninggalkan Sejumlah Barang Pribadi di Sekitar Pantai Wai Rii

Rabu (20/12/2017) petang, seorang anggota Polsek Nita membawa kabar dari Kapospol Kecamatan Magepanda menerima laporan masyarakat yang menemukan STNK motor milik Biara Carmel Indonesia Timur dan SIM milik karyawan biara itu.

Tak hanya itu polisi juga menunjukkan foto sehelai celana pendek jins, baju dan sepasang sandal jepit.

Penemuan ini menguatkan dugaan bahwa Romo terseret arus Pantai Wai Rii

Dugaan ini tak berlebihan mengingat pantai tersebut sudah menelan empat korban.

Namun Pater John memiliki keyakinan bahwa Romo Mar masih hidup.

Pasalnya tiga hal penting yang selalu dibawanya kemana tidak ditemukan di lokasi penemuan sepeda motor dan lain-lain.

Tiga barang tersebut yaitu dua buah handphone, merk Iphone dan Samsung, kaca mata minus dan dompet Romo Mar tidak ditemukan di lokasi penemuan sepeda motor.

"Dia punya kacamata yang minusnya besar sekali. Kalau tidak pakai kacamata dia akan kesulitan. Dia orang yang sangat aktif, tidak biasa bertapa,"jelas Pater John

6. Romo Mar Ditemukan di Surabaya

Misteri hilangnya Romo Yohanes Marthinianus Rada, O.Carm yang semula diduga tenggelam di Pantai Wai Ri'i, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Pulau Flores sudah terjawab.

Romo Mar ditemukan oleh saudari kandungnya Elisabeth Arina Rupa Rada di kos-kosan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/1/2018).

"Saat ini, dia sudah dibawa pulang dan sudah bersama keluarga dan konfrater di Bali," kata Komisaris Komisariat Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur, Pater John Djawa, O.Carm, kepada Pos-Kupang.com, Selasa (9/1/2018) pagi di Biara Karmel, Kampung Weru Woret, Desa Nita, Kecamatan Nita, sekitar 10 km arah barat Kota Maumere.

Sedianya Romo Mar akan kembali ke Maumere, Kamis (10/1/2018) esok.

7. Kondisi Psikologis Romo Drop

Komisaris Komisariat Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur, Pater John Djawa, O.Carm  mengatakan bahwa ketika ditemukan hingga saat ini Romo Mar dalam kondisi yang tidak baik.

Hal ini disampaikan oleh Arina, kakak kandung Romo Mar kepada Pater John.

Menurut Pater John kondisi psikologis Romo Mar sangat drop dan butuh pemulihan kesehatan dan psikis.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved