Seorang Anak Tega Pukul, Tendang, dan Bakar Ibunya hingga Tewas sambil Teriakkan 'Mati kau, mati !'

Dalam sebuah dakwaan, William terbuktu menyiramkan bensin di tubuh Catherine yang tak berdaya sambil menyumpahinya.

Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
lensaremaja
Ilustrasi. 

POS-KUPANG.COM --Entah apa yang ada di pikiran William Kelly, pria 42 tahun ini hingga tega menghabisi nyawa ibunya, Catherine Kelly secara mengerikan.

Ia secara brutal menendang, meninju, dan membakar tubuh wanita 71 tahun tersebut.

Dalam sebuah dakwaan, William terbuktu menyiramkan bensin di tubuh Catherine yang tak berdaya sambil menyumpahinya.

Baca: Wow ! Diperkirakan Berusia 512 Tahun, Begini Penampakan Hiu Tertua di Dunia yang Gegerkan Ilmuwan

"Mati kau, mati !" ujarnya sembari mengarahkan api di tubuh Catherine.

Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengangkap William dan menjebloskannya ke dalam sel.

Ia bahkan tak memiliki perasaan bersalah sama sekali ketika ditangkap.

William Kelly dan Catherine Kelly.
William Kelly dan Catherine Kelly. (Mirror/Collect Unknown)

Selama proses persidangan, para juri diberi tahu bagaimana William secara sadis menyerang Catherine dan membiarkannya tersungkur dalam posisis telungkup di lantai ruang tamu di rumahnya di Kilmarnock, Skotlandia, Februari lalu.

Setelah membakar sebagian rumah dan ibunya, satu-satunya yang ia selamatkan adalah seekor anjing West Highland Terrier milinya yang bernama Poppy.

Dalam penyerangan itu, sang ibu terus-menerus menyebutnya 'Anak laki-lakiku'.

Daily record melaporkan, preman tak berperasaan tersebut bahkan tidak menunjukkan emosi sama sekali saat dibawa ke sel.

Baca: Astaga! Gara-gara Pencet Komedo di Hidung, Gadis 10 Tahun Harus Jalani Operasi Otak

Seorang spesialis forensik menceritakan bagaimana nenek tersebut menderita radang memar dan patah tulang, disertai luka bakar tingkat dua yang membakar 45 % dari tubunya.

"Dia juga mengalami luka-luka akibat ditendang dan ditinju secara berulang," lanjutnya seperti dikutip dari Mirror, Jumat (15/12/2017).

Hakim masih menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.

Petugas forensik tengah melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
Petugas forensik tengah melakukan penyisiran di lokasi kejadian. (Mirror/Daily Record)

Namun Dr Emma Kemp mengatakan, itu bisa saja karena cidera di kepala, mati lemas, atau luka bakar, maupun kombinasi ketiganya.

Robert Christie, petugas investigasi kebakaran mengatakan dalam pengadilan jika kebakaran di rumah dibuat secara sengaja.

"Ada dua area api yang terpisah dan tidak terhubung di ruang tamu dan lorong," terangnya.

Mantan partner William, Eleanor Banks mengatakan pada pengadilan jika William secara teratur memukul dan menendang ibunya, terlebih jika ibunya mabuk.

"Di akhir 2016, bahkan William pernah memberi ibunya pukulan terburuk yang pernah saya saksikan," kisah Banks.

Ilmuwan Forensik, Shirley Chin mengungkapkan, celana jins Kelly terbukti positif terdapat bansin.

Petugas forensik tengah melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
Petugas forensik tengah melakukan penyisiran di lokasi kejadian. (Mirror/Daily Record)

"Ia benar-benar terbakar sangat parah, bahkan kami tak dapat menentukan jenis kelaminnya," jelasnya di pengadilan.

Saat ditanya apakah ia bisa tahu korban adalah pria atau wanita, Chin mengatakan,"Tidak, rambutnya hilang dan pakaiannya agak terbakar."

Baca: Februari 2017: Kapolda Iriawan Larang Aksi 112 Hingga Perseteruan SBY dan Jokowi

Hakim dalam kasus ini, Lady Stacey masih menangguhkan putusan hingga 10 Januari 2018 mendatang untuk mendapatkan laporan latar belakang yang lebih jelas.

Sidang tersebut selanjutnya akan menentukan seberapa lama William harus menjalani hukuman.

"Yang bisa Anda dengarkan hanya kisah yang akan membuat Anda tak percaya dan sedih," ujar Stacey (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved