Bakal Semarak Pameran Pembangunan Saat HUT NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebanyak 48 Stand yang akan berpartisipasi dalam pameran pembangunan menjelang HUT ke-59 NTT tahun 2017. Selain pameran, ada juga seminar dan perbincangan terbuka.

Ketua Seksi Pameran Pembangunan HUT ke-59 NTT, Ir.Stef RatoeOedjoe, M.T mengatakan hal ini saat jumpa pers dengan wartawan di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Kamis (14/12/2017).

Menurut Stef, salah satu yang akan menjadi fokus pameran, seminar adalah program pembangunan yang dilakukan pemerintah NTT, yakni program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM).

Pada pameran itu akan diikuti oleh 48 Stand dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemprov NTT.

"Kita tunjukan kepada masyarakat NTT, soal apa yang sudah dicapai pemerintah terutama Gubernur NTT, soal DeMAM," kata Stef.

Dia menjelaskan, tema utama dalam kegiatan pameran pembangunan, yakni eskpose hasil-hasil pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berbasis anggaran untuk rakyat menuju sejahtera.

Lebih lanjut, Stef mengatakan, pameran akan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai pada tanggal 18-20 Desember 2017 yang bertempat di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT.

"Inti dari HUT ini tentu masyarakat ingin melihat apa yang sudah dilakukan pemerintah NTT, karena itu kita akan tampilkan semua kegiatan pembangunan yang telah dilakukan selama ini," katanya.

Dikatakan, acara tersebut merupakan kerjasama Pemprov NTT dengan lembaga penelitian Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) dalam menggelar acara yang bertajuk NTT Investmen and Development Expo 2017.

Koordinator IGSC, Elcid Li mengatakan, pada momentum acara tersebut, yakni merumuskan soal isu-isu krusial yang sudah dilakukan oleh gubernur NTT selama 10 tahun dan juga apa yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang akan datang.

Sedangkan untuk seminar tersebut akan melibatkan pelajar dan mahasiswa, dengan alasan bahwa NTT dalam masa pembangunan sehingga generasi muda terutama pelajar dan mahasiswa harus dibekali sejak dini. (*)