Gubernur NTT: Jangan Gunakan Momen Natal untuk Spekulasi

"Kami mengimbau kepada pelaku usaha untuk jangan menggunakan momen Natal dan hari raya untuk melakukan spekulasi."

Penulis: Hermina Pello | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/HERMINA PELLO
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya memberi penjelasan tentang distribusi dan harga telur ayam, Senin (11/12/2017). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Hermina Pello

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT mengingatkan distributor dan pengecer Sembako agar tidak sesuka hati menaikkan harga menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.

Distributor dan pengecer Sebako senantiasa berkoordinasi.

"Tadi TPID melakukan pemantauan di pasar dan saat rapat menghadirkan banyak sekali pengusaha dan distributor pangan di NTT. Ketersediaan pangan strategis untuk dua bulan ke depan aman," kata Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya saat menggelar jumpa pers, Senin (11/12/2017).

Lebu Raya didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan, Drs Suhanto, MM dan Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Tri Agustin Satriani.

Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga, Kepala Bulog Divre NTT, Efdal Marilius Sulaiman, Kepala Bidang Komersil dan Pengembangan Bisnis Bulog Divre NTT, Guido XL Pereira dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Simon Sabon Tokan

Lebu Raya menjelaskan beberapa langkah TPID dan Satgas Pangan, di antaranya berkoordinasi dalam rangka pemantauan ketersediaan pasokan dan harga pangan sekaligus memberikan respon pangan dan tanggapan.

"Kalau ditemukan penimbunan akan ditindak tegas. Sampai saat ini tidak ada kenaikan harga yang luar biasa. Kami mengimbau kepada pelaku usaha untuk jangan menggunakan momen Natal dan hari raya untuk melakukan spekulasi. Untuk itu memang sudah seharusnya tapi yang wajar," kata Lebu Raya.

Menurut Lebu Raya yang diharapkan adalah stok aman dan distribusi lancar.

"Kami komitmen dari pengusaha ada komitmen antara distributor dan pengecer agar tidak menaikkan harga sesuka hati. dan rasanya tidak ada yang berniat untuk menimbun karena sanksi berat yakni SIUP dicabut," katanya.

Untuk mencegah terjadinya kenaikan harga maka diselenggarakan pasar murah, tersebar dimana-mana sampai ke desa. Operasi pasar juga bertujuan untuk mencegah kenaikan harga.

Lebu Raya mengatakan salah satu pemberi kontribusi inflasi adalah tarif angkutan udara karena itu pemerintah akan melakukan koordinasi dengan pusat.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved