BPBD Provinsi NTT Bangun Kerjasama Dengan LSM Internasional

Kepala BPBD NTT, Tini Tadeus mengharapkan ini dari kerjasama dengan LSM Internasional

Penulis: Eflin Rote | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Eflin Rote
Kepala Pelaksana BPBD NTT, Tini Thadeus (ketiga dari kiri) saat berdiskusi bersama perwakilan ASB di Kantor BPBD, Senin (11/12/2017) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eflin Rote

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka meningkatkan penguatan kapasitas penyelenggara penanggulangan bencana inklusif, BPBD Provinsi NTT bekerja sama dengan Arbeiter Samariter Bund (ASB), sebuah Lembaga Sosial Masyarakat atau LSM Internasional yang fokus pada layanan sosial untuk penyandang disabilitas.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT, Tini Thadeus mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana ASB yang ingin memberikan penguatan atau ketangguhan bagi masyarakat dan penguatan kelembagaan.

"Kita menyambut baik rencana ASB untuk memberikan penguatan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan bencana. Apa yang nantinya mereka kerjakan harus ada nilai dan manfaat buat masyarakat," ujar Tini, Senin (11/12/2017) di Kupang.

Tini mengatakan, masyarakat tempat mereka mengabdi harus merasakan manfaat apa yang telah diberikan. Karena yang akan dikerjakan ASB bukan pekerjaan fisik melainkan memberikan penjelasan untuk mengurangi resiko.

Tini mencontohkan seperti masyarakat Semelu Aceh yang tahu bagaimana menghadapi gempa.

Nantinya, lanjut Tini, dua daerah yang telah dipilih ASB adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang.

Dua daerah ini dipilih karena jumlah penduduknya yang cukup besar.

"Dua tempat ini rencananya akan diberikan penguatan ketangguhan sehingga apapun kriteria akan memberikan kemajuan kemaslahatan bagi daerah terutama di bidang pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi bencana," ujar Tini.

Sementara Country Director ASB, Melina Margaretha mengatakan program yang direncanakan bukan bagi kaum disabilitas saja tapi pihaknya menyebut disabilitas secara spesifik. Hal ini dikarenakan selama ini kaum disabilitas merupakan kelompok yang rentan dan paling banyak ditinggal.

"Kami ingin coba angkat kebutuhan dan kemampuan mereka lebih dipertimbangkan dalam hal perencanaan dan penyelenggaraan penanggulangan bencana," ujar Melina.

Alasan pemilihan TTS dan Kabupaten Kupang adalah karena pihaknya mempertimbangkan sumber daya sementara keberadaan ASB di NTT juga masih sangat baru. Untuk itu ia berharap keberadaan ASB bisa memiliki manfaat bagi masyarakat NTT. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved