Ini Alasan Warga Norwegia Menetap di Desa Ata Illi, Lembata

Ternyata, banyak orang asing yang datang ke Kabupaten Lembata. Ini penjelasannya

Penulis: Frans Krowin | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Frans Krowin
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Payong Pati (kanan) saat memandu diskusi tentang pengawasan orang asing di Aula Koperasi Serba Usaha (KSU) Gurita-Lewoleba, Sabtu (9/12/2017) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Selama ini orang asing sering masuk Kabupaten Lembata. Bahkan banyak TKW (tenaga kerja wanita) asal Lembata juga dipersunting oleh orang asing seperti Jerman, Norwegia, Australia dan negara lainnya dan sering datang ke Lembata.

Hal itu terungkap saat pertemuan terbatas tim pengawas orang asing di Aula Koperasi Gurita, Lewoleba, Sabtu (9/12/2017).

Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lembata.

Pertemuan yang dipandu Kepala Badan Kesbangpol, Petrus Kanisius Payong Making itu, dihadiri Haris, pejabat dari Kejaksaan Negeri Lembata yang mewakili Kajari Didi Haryono, Danramil Lewoleba, Mayor (Iinf) Ignas H Sogen dan sejumlah pejabat lain.

Sementara Kanis Making didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengawas Nasional (Wasnas) Kesbangpol Lembata, Tekla Tokan. Pertemuan itu merupakan yang pertama kali diselenggarakan dalam rangka menggali gagasan untuk membentuk Forum Pengawas Orang Asing di Kabupaten Lembata.

Dalam pertemuan itu terungkap sejumlah fakta bahwa ada orang asing datang ke Lembata dan tinggal di desa. Salah satunya orang asing asal Norwegia, datang mengikuti istri dan tinggal di Desa Ata Illi, Kecamatan Wulandoni.

Selain itu, ada orang Jerman yang datang bersama istri tinggal di Desa Lerek, Kecamatan Atadei. Orang Jerman itu beristrikan warga Desa Lerek. Bahkan orang asing ini sudah beberapa kali datang mengunjungi keluarga istrinya di desa tersebut.

"Itu yang terjadi di Lembata ini. Makanya kami merasa perlu dibentuk semacam Forum Pengawas orang Asing di Kabupaten Lembata. Forum ini dibuat supaya seluruh informasi tentang keberadaan orang asing di daerah ini langsung dilaporkan kepada Bupati," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, Lembata menjadikan pariwisata sebagai leading secktor pembangunan. Lembata juga punya destinasi wisata unik terpopuler, yakni Gunung Batutara. Belum lagi destinasi unggulan lainnya di daerah ini.

Karena itu, tandas Kanis, penting sekali bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata untuk memiliki Forum Pengawas Orang Asing di daerah ini. Peran forum tersebut mendukung eksistensi Tim Pora (Pengawas Orang Asing) yang saat ini bernaung di bawah Imigrasi Maumere.

"Hasil dari pertemuan ini akan kami tindaklanjuti dengan melakukan kajian untuk membentuk forum itu. Bagi kami, forum ini dibentuk untuk membantu pemerintah melakukan pengawasan terhadap orang asing yang datang ke daerah ini," ujarnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved