Hamdan Terkesan Dengan Kegiatan Bidan Inisiator Indonesia-NTT di Pulau Kera
Ternyata, banyak sekali impian anak-anak di Pulau Kera. Lalu apa yang harus kita buat?
Penulis: Andri Atagoran | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Andri Atagoran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hamdan, satu di antara warga Pulau Kera terkesan dengan kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan Komunitas Bidan Inisiator Indonesia-NTT di Pulau Kera, Minggu (26/11/2017).
Kegiatan sosial yang dilaksanakan sejak Sabtu (25/11) tersebut di antaranya donasi buku untuk anak-anak, penyuluhan dan pelayanan kesehatan, dongeng anak dan kelas cita-cita, pemberdayaan perempuan, dan bersih-bersih lingkungan.
"Terima kasih kepada Bidan Inisiator Indonesia - NTT yang sudah berkorban meluangkan waktu dan materi, hadir untuk melakukan kegiatan sosial di pulau ini," kata Hamdan.
Hamdan juga mengungkapkan kesedihannya atas segala keterbatasan fasilitas pelayanan publik di Pulau yang terletak di seberang Kota Kupang tersebut.
"Beginilah kondisi kami dengan sarana pendidikan yang terbatas dan akses kesehatan yang kurang baik. Adik-adik bisa lihat sendiri," ungkap Hamdan.
Sebanyak 31 relawan pemuda dari berbagai latar belakang pendidikan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Mereka dibagi dalam tiga tim yaitu tim pengajar, tim kesehatan, dan tim fasilitator.
Ketua Panitia kegiatan, Nur Rihani mengatakan, selama kegiatan berlangsung, dirinya melihat begitu banyak impian yang ingin digapai anak-anak Pulau Kera.
"Impian mereka tersebut tidak akan menjadi nyata jika kita hanya berpangkutangan. Mereka butuh uluran tangan dari pemerintah dan pemerhati masyarakat," kata Nur.
Sementara itu, Founder Komunitas Bidan Inisiator Indonesia-NTT, Anil Lamen mengatakan, komunitas ini memberikan fokus pada pendidikan karakter bidan dan mahasiwa kebidanan serta membangun kepedulian terhadap realitas sosial di masyarakat terutama di bidang kesehatan.
"Kami yakin kegiatan ini bisa memantik semangat anak-anak di Pulau Kera untuk berani bermimpi dan meraih cita-cita mereka. Mudah-mudahan masyarakat Pulau Kera juga termotivasi untuk lebih peduli akan pentingnya kesehatan di lingkungan mereka terutama kesehatan Ibu dan anak," kata Anil.(*)