Labuan Bajo dan Lombok Harus Siap Antisipasi Pertemuan IMF di Bali

Selain Bali, daerah seperti Lombok (NTB) dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (NTT)menjadi tempat destinasi tamu-tamu negara.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/EGINIUS MO'A
Ketua Satuan Tugas Pertemuan IMF-WB Annual Meeting 2018, Peter Jacobs memberi penjelasan kepada wartawan yang mengikuti pertemuan IMF-Word Bank Annual Meeting 2018 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (21/11/2017). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Bank Dunia - International Monetery Faund - Word Bank Annual Meetings 2018.

Bali terpilih menjadi tempat berlangsungnya pertemuan dimaksud.

Diyakini, pertemuan yang akan dihadiri delegasi negara-negara yang ada di dunia ini berdampak pada sektor pariwisata.

Selain Bali, daerah seperti Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Nusa Tenggara Timur) menjadi tempat destinasi tamu-tamu negara.

Oleh karena itu, diharapkan Lombok dan Labuan Bajo harus menyiapkan diri menerima para tamu.

"Saya baru pulang dari Bali, mereka sangat siap menjadi tuan rumah. Bali banyak berbenah menerima tamu. Hotel-hotel dan tempat wisata banyak yang berbenah," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pertemuan IMF-WB Annual Meeting 2018, Peter Jacobs.

Peter Jacobs ditemui Pos-Kupang.com di sela-sela Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2018 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Dia mengatakan tokoh utama yang hadir pertemuan adalah menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 189 negara anggota IMF dari keseluruhan 194 negara dunia.

Selain itu, juga para CEO dari perusahaan-perusahaan besar dari seluruh dunia.

Menurut Peter Jacob, Indonesia harus mendapatkan manfaat yang setinggi mungkin untuk masa depan Indonesia, pertemuan ini tepat 20 tahun kebangkitan Indonesia pasca reformasi 1998.

Indonesia menjadi negara ASEAN yang keempat setelah Philipina, Thailand dan Singapura.

"Kita sampaikan kepada dunia bahwa ekonomi Indonesia sudah maju. Yang datang Indonesia, para pemilik uang dari seluruh dunia," kata Peter.

"Bukan hanya investasi dan perdagangn, tetapi juga pariwisata yang akan menyerap banyak keuntungan," ujarnya.

Dikatakan, Indonesia menjadi perhatian dunia harus memanfaatkan momentum ini.

Meski banyak orang bersuara miring menilai Indonseia menjadi tuan rumah karena banyak uang yang dikeluarklan, namun manfaat didapatkan jauh lebih besar.

Dia mencontohkan Peru menjadi tuan rumah pertemuan IMF-Word Bank 2015, perekonomiannya tumbuh sebesar 6,8 persen.

"Kita tentu saja bisa mencontohi pertemuan di IMF di Peru," kata Peter Jacob.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved