Bangun Bak Air Minum, NTA Senang Lihat Perubahan Sikap Masyarakat Sikka
Ini yang menjadi kebanggaan dari pihak NTA setelah sekian lama mengabdi di Kabupaten Sikka
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Belasan tahun menyelenggarakan program bantuan sanitasi kepada warga desa-desa di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Association (NTA)-Australia sangat bahagia menyaksikan perubahan perilaku dan pola hidup masyarakat YANG dibantunya.
NTA telah membangun bak penampungan air minum bersih kapasitas 15.000 liter sekitar 1.000 unit lebih sejak kehadiran pertama di NTT.
"Membuat kita senang, ada perubahan perilaku masyarakat. Anak-anak lebih sehat dan bersih, waktu mereka belajar lebih banyak. Semula mereka harus bantu orang tuannya memikul air. Sanitasi masyarakat juga semakin membaik. Kita menyalurkan dana juga senang, karena ada kemajuan," ujar Ria Gondowarsito, Program Manajer NTA Australia, kepada pos-kupang.com, Jumat (17/11/2017) Maumere.
Selama dua Minggu, Ria bersama Koordinator Dana dan Pemasaran NTA, Philip Domaschenz, dan Ketua dan Manajer Proyek NTA, Ir. Don Bosco Meke, melakukan pemantuan program bantuan NTA di Sikka di bidang pendidikan, sanitasi dan pertanian. Mereka menyaksikan pentas seni dan budaya murid SD dari 14 sekolah dipusatkan di SD Gere, Kecamatan Nita.
Menurut Ria, dibangunnya bak-bak penampungan air hujan, warga bisa mengusahakan tanaman sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bila diusahkan dalam jumlah yang besar bisa menjadi sumber pendapatan baru keluarga.
"Kita fasilitasi bangun bak air, karena ini yang diminta. Masyarakat sulit mengakses air minum bersih," kata Ria.
Selain bantuan bak air, kata Ria, NTA melakukan rehabilitasi tanaman kakao melalui peremajaan, pemangkasan, sambung samping dan sambung pucuk. Meski diakui masih ada keengganan petani ketika harus memotong pohon tua yang telah memberinya penghasilan.
"Kita butuh waktu sadarkan petani. Kalau pohon ditebang, petani akan pikiran tidak bisa petik buah lagi. Pohon diremajakan butuh waktu lima tahun mulai panen. Tapi kalau tidak diremajakan, produksinya semakin turun dan terserang penyakit," ujar Ria.
Dalam bidang pendidikan, kata Ria, NTA membantu penyediaan fasilitas perpustakaan sekolah. Hari Rabu lalu telah ditandatangani nota kesepakatan dengan STFK Ledalero untuk menjadi tutor perpustakaan dan tempat studi banding. (*)