Yayasan TLM GMIT Fasilitasi Sekretaris Desa di Rote Ndao Belajar Aplikasi Sistem Informasi Desa
Pelatihan selama tiga hari, 26-28 Oktober 2017, di Auditorium Bumi Ti'ilangga ( itu dibuka Asisten III Setda Rote Ndao, Ir. Untung.
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM | ROTE NDAO - Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ''menyekolahkan' para sekretaris desa dan tenaga teknologi informasi (IT) dari 90 desa di Kabupaten Rote Ndao untuk belajar mengoperasikan aplikasi komputer berbasis web yang diberi nama SID (Sistem Informasi Desa) versi 3.04.
Selain itu, meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan menyediakan data base secara lengkap, akurat dan efektif.
Pelatihan selama tiga hari, 26-28 Oktober 2017, di Auditorium Bumi Ti'ilangga (Kompleks Perkantoran Kabupaten Rote Ndao) itu dibuka Asisten III Setda Rote Ndao, Ir. Untung.
Direktur Eksekutif Yayasan TLM GMIT, Rozali, menyebut materi pelatihan, antara lain tata cara instalasi program SID, input dan pengelolaan data base serta tata kelola admin.
"Para peserta komit menindaklanjuti pelatihan dengan secara bertahap menggunakan aplikasi SID dalam pelayanan publik di desa. Diharapkan waktu pelayanan surat menyurat dan administrasi di desa hanya memakan waktu tidak lebih dari 10 menit. Desa-desa di Rote juga komit untuk secara serius melengkapi data base desa agar pemanfaatan aplikasi berjalan efektif," ujar Rozali di Kupang, Rabu (15/11/2017).
Sebelumnya, 28-29 September 2017, diakui Rozali, dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rote Ndao, yayasannya juga menggelar pelatihan mensosialisasikan UU No. 4/2014 tentang Desa untuk mendorong terjadinya perubahan paradigma pembangunan di desa dari konsep membangun desa menjadi desa membangun.
Pelatihan ini diikuti 112 orang kepala desa dan aparat pemerintah di Rote Ndao. "Melalui pelatihan ini Yayasan TLM turut mengambil bagian melakukan pendampingan bagi masyarakat dan pemerintah desa. Tujuannya agar pembangunan di desa terarah dan dana desa dapat dikelola secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan," terang Rozali.
Rozali menjadwalkan pelatihan serupa di Waingapu, Sumba Timur, 27-28 November 2017 dan di Kabupaten Kupang, 30 November 2017. "Kita datangkan fasilitator yang berkompeten dari Jawa," pungkas Rozali. (eni)