Distributor Gula Ikut Pertemuan Untuk Bahas Distribusi Gula Pasir
Bulog NTT menggelar kegiatan coffee morning dengan para distributor gula. Ini maksudnya
Penulis: Hermina Pello | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Distributor gula pasir di Kota Kupang diundang untuk ikut pertemuan yang membahas mengenai distribusi gula pasir.
Coffee morning ini dipimpin Waka satgas pangan NTT, AKBP Teja Lesmana didampingi Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Simon Sabon Tokan dan Kepala Bulog Divre NTT, Efdal Marilius Sulaiman di kantor Bulog Divre NTT, Selasa (9/11 /2017).
AKBP Teja Lesmana, SIK menjelaskan, Mendag perintahkan bulog untuk beli gula dari asosiasi dan bukan perusahaan lain. Beli dengan harga Rp 9700 per kg.
Dia mengatakan, setelah membeli maka Bulog harus melepaskan gula pasir itu maka digandeng asosiasi pedagang gula Indonesia untuk sinergi.
"Pemerintah buka jalan selebar-lebarnya kepada pengusaha untuk distribusi gula pasir karena gula nilai strategis sehingga perdagangan gula jadi penting sehingga perlu diawasi. Satgas pangan diperintahkan untuk awasi perdagangan gula. Kita bertindak seusai aturan. Pemerintah bekerja sama dengan Polri untuk mengawal distribusi gula. Ini sudah jelas payung hukum untuk tindak lanjut kebijakan pemerintah,"katanya.
Kegiatan ini untuk mempertemukan pemerintah dan distributor gula guna terciptanya sinergitas dalam upaya kestabilan kebutuhan pangan khususnya gula di NTT.

Menurutnya, setiap hari satgas pangan selalu memantau perkembangan beras dan juga gula pasir. Apalagi NTT prioritas 1 untuk Tahun Baru, Natal dari Mabes satgas minta data perkembangan stok dan harga setiap hari.
Di NTT ada 2000 ton gula pasir dan diharapkan cukup untuk kebutuhan sampai akhir tahun. Kalau kurang maka akan didatangkan lagi.
Pengawasan ini agar tepat waktu dan tepat sasaran
Polri siap dukungan program pemerintah menjaga memantau distribusi gula sampai ke rakyat dan HET Gula pasir Rp 12.500 per kg.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Simon Sabon Tokan mengatakan pertemuan ini adalah pertemuan yang kedua dengan distributor gula.
"Distributor agar taat pada aturan. Pertemuan kedua hari ini agar sudah bisa ikut. Bila tidak hadir akan kirimkan lewat berita acara untuk berikan informasi mengenai hasil rapat.
Apapun yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Wajib melaksanakan kegiatan distribusi gula.
Soal selain peredaran distribusi gula tapi soal pengawasan beras dan lainnya.
Sementara Kepala Bulog Divre NTT, Efdal Marilius Sulaiman mengatakan Bulog mendapatkan penugasan seusai berdasarkan Perpres. Dan harus menjamin keterjangkauan dan stabilisasi harga.
"Stabilisasi harus dilakukan menjelang hari besar keagamaan sehingga harus dimonitor. Surat dari Kemendag bulan Agustus, bulog dapat penugasan untuk membeli gula petani dan akan didistribusikan. Bulog sudah membeli 750 ribu ton dengan petani tebu dan ini yang harus didistribusikan melalui mitra," katanya.
Efdal mengatakan, saat ini harga di pasar masih dengan Rp 14 ribu per kg dan diharapkan dibeli oleh konsumen dengan harga 12.500 kg.
"Mari sama-sama amankan dan Kawal distribusi gula bisa terpenuhi di NTT," katanya. (*)