Alexis Ditutup, Ini Curahan Hati Pekerjanya. Mulai Hijrah hingga Belajar Pijat

Pasca ditutupnya hotel dan griya pijat Alexis, bisnis panti pijat, spa, dan pijat tradisional di kota asal Pempek ini tumbuh subur.

Editor: Djuwariah Wonga
Tribun Timur

Baca: Anita Jacoba Gah Hadir di SMAN 8 Kupang, Beasiswa PIP Bukan untuk Orang Tua

3. Pijat plus

Ketika sudah memilih wanita pemijat, tamu akan segera dilayani atau mendapatkan fasilitas pijatan.

Namun setelah selesai, wanita pemijat tersebut kemudian menawarkan layanan seks dengan tarif antara Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.

Jika pengunjung tak mau berhubungan seks, maka akan ada tawaran layanan lain dengan tarif hanya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

Nominal tersebut sudah termasuk tips pijatan.

Baca: Iran Tembakkan Rudal dari Yaman ke Saudi

4. Menghidupi anak di kampung

Ayu (nama samaran) salah satu wanita pemijat mengaku bersama teman-temannya pindah dari Alexis ke Palembang.

Janda beranak satu ini mengaku jika memijat bukan merupakan keahliannya.

Namun demi menyambung hidup, ia belajar memijat agar dapat bekerja di panti pijat.

"Saya memijat sebenarnya tidak bisa, tetapi saya mencari uang tambahan dari tips tamu," ungkap Ayu.

"Bermodalkan seksi dan genit sudah cukup. Biar tamu tertarik dan bisa minta lebih (bisa gituan-red) dan dibayar," imbuhnya.

Baca: 44 Orang Tewas dan 19 Orang Hilang Diterjang Topan

Ayu mengaku dalam sehari dapat meminjat 3 hingga 5 orang tamu.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved