Dinas Nakertrans Tunggu SK Gubernur Terkait UMP NTT Naik
Upah minimum propinsi NTT naik. Kenaikan itu masih belum berlaku karena menunggu SK Gubernur NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT dipastikan akan mengalami kenaikan dalam tahun ini. UMP NTT selama ini Rp 1.525.000 akan berubah menjadi Rp 1.650.000 atau mengalami kenaikan Rp 125.000.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) NTT, UMP NTT akan naik Rp 125.000 dari sebelumnya.
Nakertrans NTT pun telah menyampaikan usulan kenaikan dari dewan pengupahan NTT ke Pemerintah Provinsi (Pemrov) NTT ada dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur NTT.
Selama ini UMP NTT mengacu SK Gubernur NTT tahun 2016.
Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTT, Drs. Bruno Kupok kepada Pos Kupang, Jumat (3/11/2017) mengatakan, usulan perubahan UMP NTT sudah disampaikan ke Gubernur NTT.
Menurut Bruno, sampai saat ini pihaknya masih menunggu SK dari Gubernur NTT, karena itu, pihaknya belum bisa menyampaikan ke publik soal besaran UMP Provinsi NTT.
"Usulan perubahan UMP sudah disampaikan oleh dewan pengupahan kepada Pemprov NTT. Selanjutnya, Pemprov akan mengeluarkan SK, yakni SK Gubernur NTT," kata Bruno.
Dia menjelaskan, proses pembahasan sudah dilakukan dewan pengupahan dan telah menyerahkan kepada Pemprov NTT untuk ditetapkan melalui SK Gubernur NTT.
Tentang perubahan angka UMP, ia mengatakan, tentu ada kenaikan namun besarannya belum diketahui sebab harus ada SK gubernur sebelum dipublikasikan.
"Jadi kita tunggu saja sebab diperkirakan dalam satu atau dua hari ini pak gubernur akan mengeluarkan SK," katanya.
Dikatakan, pasti ada kenaikan tetapi besaran UMP belum bisa diumumkan mendahului SK Gubernur NTT.
Sedangkan soal pengawasan, ia mengakui beberapa bulan lalu, Nakertrans NTT bersama Komisi V DPRD NTT melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah perubahan atau usaha yang mempekerjakan tenaga kerja.
"Kita awasi terus, tapi memang masalah upah ini sangat komplek. Ada tenaga kerja yang upahnya disesuaikan dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan sebagainya," katanya.
Dia mengakui, masalah upah di NTT kebanyakan pekerja dan pemberi upah sudah ada kesepakatan sebelum bekerja.
"Bahkan ada pekerja yang pergi mencari kerja di toko dan upah yang diterima tidak menjadi masalah. Apalagi kalau ada istilah gaji dipotong karena pekerja atau karyawan makan dan minum di dalam perusahaan," ujarnya.
Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing yang dikonfirmasi mengakui, sudah ada usulan kenaikan UMP ke Gubernur NTT.
"Iya, memang sudah diusulkan dan Pemprov akan keluarkan SK Gubernur soal UMP tersebut," kata Polo Maing.
Untuk diketahui UMP NTT yang masih berlaku sesuai SK Gubernur NTT Nomor 347/Kep/HK/2016, yakni UMP Provinsi NTT tahun 2017 sebesar Rp 1.525.000.
Sedangkan untuk UMP Kota Kupang tahun 2017 sebesar Rp.1.757.000. (*)