Luar Biasa! Remaja 13 Tahun Asal NTT Ini Raih Juara II Lomba Menembak di Jakarta
Siapa pernah menyangka, remaja berusia 13 tahun bisa meraih juara II lomba menembak di Jakarta
Penulis: Eflin Rote | Editor: Marsel Ali

Laporan Reporter Pos Kupang, Eflin Rote
POS KUPANG.COM, KUPANG - Hugo Leihitu, bocah 13 tahun asal Nusa Tenggara Timur meraih juara II di kejuaraan BASCOT (Brimob Anniversary Shooting Championship Open Tournament) yang digelar di MAKO Brimob Kelapa Dua Depok dalam rangka HUT Brimob ke 72.
Siswa kelas II SMP di Sekolah Dian Harapan Kupang ini menjadi peserta paling muda dan mampu menyisihkan 35 peserta lainnya dalam perlombaan yang baru pertama kali ia ikuti.
BASCOT yang digelar selama tiga hari (19-22 Oktober 2017) ini merupakan perlombaan pertama yang diikuti putra pertama dari pasangan Yanti Andajani dan Komisaris Polisi (Kompol) Denis Leihitu.
Hugo mengaku bangga bisa mengikuti ajang bergengsi seperti ini dan berhasil menyisihkan peserta dari daerah lain bahkan negara lain.
"Saya jadi satu-satunya wakil dari Nusa Tenggara Timur dan yang paling muda usianya dibandingkan yang lain. Saya tidak menyangka bisa dapat juara padahal target saya mau dapat peringkat saja. Rata-rata para peserta ini adalah atlit PON," ujar Hugo, Rabu (25/10/2017) di Kupang.
Hugo sendiri meraih juara II untuk kategori tembak keramik 100 meter semi auto non IPSC (International Practical Shooting Confederation).
Selama ini Hugo mengaku dilatih oleh sang ayah yang juga merupakan anggota brimob di Satuan Brimob Polda NTT.
Meskipun organisasi Persatuan Penembak Indonesia atau Perbakin tidak ada di Kupang, Hugo mengaku tetap ingin menunjukan kepada masyarakat NTT jika NTT memiliki anak-anak yang bisa menembak.
Hugo mengatakan jika dalam satu minggu ia biasa melakukan latihan satu kali di Lapangan Tembak Satria Bhayangkara Camplong bersama sang ayah.
Ia mengaku tertarik menekuni dan rajin berlatih menembak sejak berumur enam tahun. Saat itu, ia sering diajak sang ayah menembak menggunakan senapan tipe SSI dan pistol jenis CZ.
"Saya termotivasi dari ayah karena sejak kecil ayah yang selalu melatih saya. Meski tanpa adanya organisasi Perbakin, saya bersyukur masih bisa mengikuti lomba membawa nama NTT dan mendapat juara II kejuaraan menembak tingkat nasional, semua karena dukungan dan doa dari kedua orangtua yang selama ini sudah melatih dan membimbing saya," ucap Hugo.
Ia sendiri mengaku ketakutan saat pertama kali mendengar bunyi letusan senjata. Tapi berkat dukungan dan usaha kerasnya, Hugo sekarang memiliki kemampuan menembak yang telah diakui.
Sang ayah, Denis Leihitu mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Hugo. Keberhasilan Hugo juga berkat dukungan Kapolda NTT, Irjen Pol Agung Sabar Santoso dan Dansat Brimobda NTT.
Di usianya yang masih 13 tahun, Denis mengaku terus mengawasi dan memantau Hugo.
"Dia memegang senjata atas pengawasan saya. Karena senjata ini bukan teman yang baik jadi saya mengawasi dia dengan sangat ketat. Emosinya juga harus benar-benar dijaga agar senjata ini dipergunakan secara benar," ujar Denis.
Ia berharap Hugo bisa memanfaatkan kemampuannya untuk membanggakan dan mengangkat nama NTT di dunia tembak nasional. (*)