Sadis! Siksa Anak Selama 8 Bulan Hingga Meninggal, Orangtua Ini Tak Tunjukkan Penyesalan
Benar-benar sadis, sudah siksa anak selama 8 bulan hingga meninggal. Fernandez dan Aguirre sempat menyangkal pernyataan saksi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
POS-KUPANG.COM -- Anak laki-laki bernama Gabriel (8) tewas setelah disiksa oleh ibu kandung dan ayah tirinya.
Meninggal pada 2013, Gabriel diduga mengalami penyiksaan selama 8 bulan di tangan ibunya sendiri, Pearl Fernandez (31) dan ayah tirinya, Isauro Aguirre (35).
Dilansir dari Daily Mail pada Senin (23/10/2017), ketika Fernandez dan Aguirre berada di persidangan, mereka tak menunjukkan ekspresi menyesal sedikitpun.
Perawat Alison Segal sebagai saksi menjelaskan ia melihat Gabriel dilarikan ke Rumah Sakit Antelope Valley pada 22 Mei 2013 setelah ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya daerah Palmdale, Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Pada persidangan yang digelar Jumat (20/10/2017), Segal mengungkapkan banyak luka mengerikan di tubuh Gabriel.

Baca: Wow! Habiskan Rp 13,5 Miliar, Transgender Ini Berubah Jadi Barbie
"Ada lecet, ada luka terbuka, ada memar, ada bengkak, ada tanda di kaki. Bahkan ada kulit yang hilang di bagian atas leher Gabriel. Mulai kepala hingga ujung kaki," terang Segal.
Segal menambahkan ia sempat diminta memeriksa keadaan Gabriel.
Namun Gabriel dilarikan ke Rumah Sakit Anak di Los Angeles, California karena keadaannya sangat kritis.
Pada saat Gabriel dilarikan ke rumah sakit, Fernandez dan Aguirre berbohong mengatakan anaknya terluka karena jatuh di kamar mandi.
Segal mengatakan Gabriel sempat diberi ventilator dan jantungnya sempat berhenti setidaknya dua kali.
"Pihak medis harus menyadarkan Gabriel dengan tindakan ekstrim. Suhu tubuh Gabriel saat itu hanya 31 celcius dan itu merupakan suhu rendah bagi anak kecil," jelasnya.
Sedangkan sebelumnya, Rabu (18/10/2017), saudara Gabriel bersaksi melawan orangtua mereka.
Ezequil (16) dan Virginia (14) menjelaskan mereka menyaksikan ketika Gabriel disiksa oleh orangtua mereka sendiri.
Keluarga Fernandez bahkan sempat dilaporkan oleh beberapa tetangga namun hal tersebut tidak berhasil.