Berita Timor Rote Sabu
Kadis PK Belu Marsianus Loe Sebut Mantan Kepala SDK Webora Lakukan Penyelewengan
Dia akan segera memerintahkan kepala bidang untuk memanggil mantan kepala sekolah agar bisa memberikan klarifikasi.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos-Kupang, Edy Bau
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA--Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kabupaten Belu, Marsianus Loe menyebutkan jika uang beasiswa PIP sudah diambil oleh mantan kepala sekolah tapi tidak dibagikan kepada para siswa berarti itu sudah masuk kategori penyelewenangan atau menyalahgunakan kekuasaan dan keuangan siswa.
Dia mengatakan itu saat dihubungi Pos Kupang, Rabu (18/10/2017) terkait adanya keluhan beberapa orangtua murid sekolah itu bahwa uang beasiswanya sudah setahun tak didapat.
Dia akan segera memerintahkan kepala bidang untuk memanggil mantan kepala sekolah agar bisa memberikan klarifikasi.
"Nanti saya minta ibu kabid untuk panggil dan klarifikasi. Kalau benar sudah ambil harus dibagikan. Kalau sudah setahun begitu berarti sudah masuk penyelewengan. Tapi nanti kita klarifikasi dulu," ujarnya.
Dijelaskannya, dalam petunjuk teknis tentang pencairan beasiswa PIP, harusnya para siswa yang mengambilnya sendiri di bank.
Namun lanjutnya, untuk menghindari menumpuknya para siswa di bank dan meninggalkan sekolah maka diberi kelonggaran agar uang itu bisa dicairkan secara kolektif oleh kepala sekolah atau salah satu guru dengan melampirkan surat kuasa.
"Supaya uang yang sedikit itu tidak habis untuk transportasi, jadi memang itu bisa kalau dikuasakan. Tetapi kalau memang sudah ambil tahun lalu dan belum dibayar berarti ada pada orang yang mencairkan itu. Dia yang harus bertanggungjawab," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala SDK Webora, Yuliana Bete mengaku geram karena dituduh telah mengambil uang beasiswa milik sejumlah siswa sekolah itu.
Dia didatangi para orangtua untuk mempertanyakan uang beasiswa itu.
Meski demikian dia menjelaskan bahwa nama anak-anak yang diurusnya selama ini sudah diambil oleh anak-anak yang berhak.
Sedangkan anak-anak yang belum menerima beasiswa itu diurus oleh kepala sekolah sebelumnya.
"Kemarin mau ambil uang, ternyata sudah diambil tahun lalu oleh kepala sekolah, Pak Niko Klau. Saya pikir uang ada di bank padahal uang sudah ambil," kata Kepala SDK Webora, Yuliana saat dihubungi Pos Kupang, Selasa (17/10/2017) sore.(*)