Berita Flores Lembata Alor

Nagekeo Waspada DBD

Pemerintah Kabupaten Nagekeo Nagekeo menetapkan status Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ADIANA AHMAD
Petugas Kesehatan dari Puskesmas Danga melakukan foging di lokasi kasus DBD di pemukiman sekitar Kompleks SMAN 1 Aesesa, Mbay, Jumat (13/10/2017). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM, MBAY--Pemerintah Kabupaten Nagekeo Nagekeo menetapkan status Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penetapan status Waspada DBD menyusul dua kasus DBD yang ditemukan bulan ini di Mbay, Kecamatan Aesesa.

Status Waspada DBD itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, Senin (16/10/2017).

Dewi mengungkapkan, dua kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan bulan ini menambah daftar kasus DBD di Nagekeo.

Dikatakan Dewi, dalam tahun ini telah ditemukan tujuh kasus.
Meski masih tahap Waspada, Dewi mengatakan, tujuh kasus DBD yang ditemukan tahun ini sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).

"Apalagi sebentar lagi akan masuk musim hujan. Masyarakat perlu waspada terhadap DBD,"Dewi mengingatkan.

Dewi mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo terus melakukan upaya dan tindakan preventif untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue di Nagekeo.

Salah satu tindakan yang sudah dilakukan, kata Dewi, melakukan Foging (pengasapan) dibeberapa titik atau lingkungan yang secara medis melalui observasi lapangan positif Demam DBD.

Foging dilakukan dalam radius seratus meter dari lokasi penemuan kasus.

Dewi menjelaskan, pada saat melakukan Fogging di lokasi para petugas dari dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo langsung memeriksa tempat-tempat Penampungan Air warga.

Pada saat dilakukan Pemeriksaan, katanya, banyak ditemukan jentik-jentik nyamuk dalam air khususnya di wadah yang tidak tertutup.

"Puncaknya akan terjadi bulan Desember atau Januari. Selain foging, kita terus melakukan penyuluhan dan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan menguburkan benda atau barang yang tidak bermanfaat, membagi bubuk abate secara cuma-cuma kepada masyarakat untuk ditempatkan di tempat-tempat penampungan air.

Beberapa warga Mbay 1, yang ditemui Selasa (17/10/2017), mengatakan, sempat mendengar tentang demam berdarah melalui pengumuman yang dilakukan Dinas Kesehatan Nagekeo.

"Kita sudah dengar informasi itu. Kita berharap ada sosialisasi terus menerus. Kalau bisa kita bubuk abate dibagi ke masyarakat," kata beberapa warga di Dusun Ameaba Selasa pagi. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved