Tahanan Tewas Di Rutan
Keluarga Minta Jenazah Mikael Manoh Diotopsi
Ini yang dikatakan sang istri saat meratapi jenasah suaminya yang mati dikeroyok napi di tahanan
Penulis: Eflin Rote | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter Pos Kupang, Eflin Rote
POS KUPANG.COM, KUPANG - Berta Masaubat terus menangis dipelukan anak perempuannya. Ia masih tak percaya jika suami yang ia cintai, Mikael Manoh harus tewas akibat dikeroyok napi di Rutan Kelas II B Kupang pada Selasa (3/10/2017).
Baca: Camat Langke Rembong Pimpin Warga Cari Anjing Diduga Rabies
"Bapa ee, hari minggu kita dua masih pergi kebun, sekarang kau sudah tidak ada. Itu polisi 3 orang datang ambil kau di rumah tidak ada yang tahu," ucap Berta sambil terisak di Ruang Instalasi Pemulasaran Jenasah Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Rabu (4/10/2017) malam.
Berta dan keluarga masih tidak percaya jika orang yang mereka cintai telah tiada.
Baca: Parah! Pejalan Kaki Sering Ditabrak di Jalan Timor Raya. Ini alasannya
Keluarga mempertanyakan mengapa Mikael harus ditahan padahal permasalahan sudah berakhir melalui perdamaian.
"Mana itu surat perdamaian, kita sudah tanda tangan tapi kenapa polisi datang jemput lagi," teriak Berta sambil menangis.
Pihak keluarga yang diwakili Robby Manoh pun langsung mendatangi Polres Kupang Kota, meminta pihak kepolisian untuk melakukan otopsi terhadap jenasah Mikael Manoh. (*)