8 Kasus Bunuh Diri yang Mengguncang Publik NTT, Nomor 2 dan 6 Membawa Serta Janin
Banyak orang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri problemnya dengan mengakhiri juga hidupnya.
POS KUPANG.COM, KUPANG - Begitu banyaknya kasus bunuh diri belakangan ini, memang memprihatinkan.
Banyak orang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri problemnya dengan mengakhiri juga hidupnya.
Orang sudah tidak takut lagi melakukan bunuh diri.
Alasan seseorang bunuh diri begitu pribadi dan tidak bisa diketahui pasti, namun peristiwa bunuh diri sangat meresahkan publik.
Di NTT, kasus bunuh diri tergolong banyak.

Data olahan Pos Kupang.com menyebutkan selama Januari - September 2017, tercatat ada 8 kasus bunuh diri.
Jika dirata-ratakan, berarti sebulan terjadi 1 kasus bunuh diri.
Data ini belum termasuk kasus bunuh diri yang tidak terekspose media.
Jika dicermati, dari sembilan kasus bunuh diri dimaksud, pelakunya dengan latar belakang beragam.
Ada mahasiswa/i, aparatur sipil negara, polisi hingga ibu rumah tangga.
Lokasi bunuh diri pun beragam, ada di rumah sakit, rumah tinggal, kos, kios dan tempat jemuran.
Berikut ini 8 kasus bunuh diri warga NTT yang menggemparkan publik.
1. Bunuh Diri di RS Siloam
Yulius Tai Sespao (40) ditemukan tewas di dalam kamar mandi lantai III Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, Jumat (24/3/2017) pukul 10.45 Wita.

Warga RT 08 RW 002 Desa Tunleu, Kelurahan Menelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ditemukan dengan leher terlilit tali tas miliknya.
Aparatur Sipil Negara pada Dinas Perikanan Kabupaten TTS ini pertama kali ditemukan anggota keluarganya dan sekuriti RS Siloam.
Yulius berada di RS Siloam untuk menjaga istrinya, Yanti Tse yang dirawat di RS Siloam Kupang.
"Saya ke kamar mandi tetapi terkunci dari dalam. Saya kemudian panggil sekuriti membantu membuka pintu. Saat pintu berhasil dibuka korban dalam kondisi tergantung," tutur Yunita Tualaka, saksi mata.
Kasat Reskirm Polres Kupang Kota, AKP Lalu Musti Ali mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Korban mengalami asphxia (kekurangan oksigen) juga di ketahui korban mengeluarkan darah dari mata dan hidung karena pecahnya pembuluh darah. Terdapat alur jerat di leher, lidah tergigit dan mengeluarkan air mani. Dari hasil pemeriksaan ini, bisa disimpulkan korban murni bunuh diri," jelas Lalu Musti Ali.
2. Bunuh Diri Saat Sedang Hamil
Mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) St. Paulus Ruteng, Yunarsia Yasinta (21) ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Kemuning Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Kamis (30/3/2017) sekira pukul 10.00 Wita.

Yunarsia bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan kain gorden. Saat gantung diri korban memakai baju hitam dan kain hitam.
Saat mengakhiri hidupnya, mahasiswi asal Ngkiong, Desa Ngkiong Dora, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggai Timur sedang hamil 4 bulan.
Informasi mengenai kehamilan korban dibuktikan dengan adanya rekaman USG (Ultrasonografi) hasil pemeriksaan dokter spesialis kandungan di Ruteng.
Kasat Intel Polres Manggarai, Iptu Yuan Irsyadi mengatakan, kuat dugaan korban bunuh diri karena stres dengan kekasihnya.
Hal itu diketahui dari isi beberapa pesan singkat yang terdapat di dalam telepon genggam milik korban.
"Isi pesan singkat korban dan kekasihnya tidak harmonis. Tapi ini masih dugaan loh ya. Ada SMS terakhir korban berbunyi `KAU JANGAN KETEMU SAYA LAGI' namun kekasihnya tidak menjawab SMS itu," urainya.
3. Bunuh Diri di Lopo
Kasus bunuh diri ini terjadi di Kabupaten Kupang. Korbannya, Jenedi Lopes Mau (25).

Jenedi ditemukan tewas tergantung pada seutas selang warnah putih di Lopo (rumah bulat) yang letaknya persis di belakang rumah orang tuanya, Kamis (27/4/2017) sekitar pukul 03.30 Wita.
Selang melilit lehernya, sementara ujung selang yang satu terikat pada kayu atap Lopo.
Josefina Dasilva (57), ibu korban, terkejut lalu berteriak histeris saat melihat anak bungsunya tergantung tidak bernyawa.
Teriakan histeris Josefina membangunkan warga RT 17 RW 06 di Komplek Satuan Pemukiman (SP) 40, Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Salah satu paman korban yang ditemui di rumah duka, Kamis (27/4/2017) sore, korban satu-satunya anak laki-laki dari tiga bersaudara.
"Rencanannya tahun depan mau wisuda. Dia kuliah di STIE Oemathonis di Kupang," jelasnya.
4. Tembak Kepala Sendiri
Anggota Polres Kupang Kota, Aiptu Fransisco De Araujo diduga menembak kepalanya sendiri dengan senjata api miliknya.
Peristiwa tersebut terjadi di kediamannya di Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 07.45 Wita.

Beberapa warga, tetangga Fransisco, mendengar suara tembakan dari dalam rumah anggota polisi tersebut.
Warga di sekitar rumah bersama sejumlah anggota Paminal Polres Kupang Kota kemudian masuk ke rumah Fransisco, lalu mendobrak pintu kamar korban yang saat itu dalam keadan terkunci.
Setelah pintu kamar terbuka, warga dan polisi mendapati Fransisco sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi kepala bersimbah darah. Setelah diperiksa, Fransisco masih bernapas.
Sedangkan, senjata milik Fransisco ditemukan di atas lantai. Warga bersama polisi langsung membawa Fransisco ke rumah sakit.
Kondisinya kritis sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kota Kupang.
Sempat dirawat dan diberi pertolongan oleh tim medis namun nyawanya tidak selamat. Fransisco menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit, Rabu (7/6/2017).
Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota AKBP Anthon Cristanto kepada wartawan, Selasa (6/6), mengatakan, Fransisco adalah anggota yang bertugas sebagai kepala Unit Pamovit Polres Kupang Kota.
5. Bunuh Diri di Tempat Jemuran
Rensiana Jedo Wolor (21), mahasiswi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) ditemukan tewas di tempat jemuran pakaian dekat kosnya Jalan Klayatan Gang 3 No 19 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (7/8/2017).

Gadis asal Watobuku, Kabupaten Flores Timur ini pertama kali ditemukan ibu kosnya, Rantiya, dalam keadaan tergantung pada seutas tali kain di tempat jemuran pakaian.
"Saat ibu kosnya mau menjemur pakaian, menemukan jenazah anak itu," ujar Ponidi, saudara Rantiya.
Tubuhnya sudah jatuh terduduk. Di lehernya ada kain yang tersambung di kayu blandar jemuran beratap asbes.
Teka-teki penyebab Mahasiswi Universitas Kanjuruhan Malang, Rensiana Jedo Wolor yang tewas karena gantung diri masih misterius.
Melansir dari akun facebook Agus Demit, Rensi ternyata sudah murung di dalam kamar sebelum peristiwa bunuh diri terjadi.
Informasi dari akun itu mengatakan Rensi diketahui berkelahi dengan pacarnya.
6. Sakit Hati Terhadap Suami
Sungguh malang nasib Tabita Gah (32). Ibu rumah tangga yang berdomisili di RT 02 RW 01 Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang ini mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Tabita ditemukan warga sudah tidak bernyawa, tepat di sebelah kamar mandi rumahnya Sabtu (5/8/2017) sekitar pukul 06.00 Wita.
Informasi yang diperoleh di lapangan, Tabita nekat bunuh diri lantaran tak sanggup menahan rasa sakit hati atas kebiasaan suaminya MS (33) yang sering 'jajan' ditempat hiburan malam di Kota Kupang.
Saat bunuh diri Tabita sedang mengandung 7 bulan.
Seorang saksi mata, menuturkan, sebelum korban ditemukan gantung diri, korban sempat ribut dengan suaminya.
"Mereka sempat ribut gara-gara suaminya ke bar di Karang Dempel."
7. Bunuh Diri di Kios
Fidelia Fatima (21), mahasiswi semester 7 Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Sebelum bunuh diri, Fidelia Fatima diketahui mengirim pesan singkat (SMS) kepada seorang temannya.
Pada Kamis (21/9/2017) malam, sebelum kejadian naas itu, Fidelia Fatima bersama Nelci Dima pergi ke pesta.
Hal ini diungkapkan Nelci Dima, teman Fidelia Fatima saat ditemui Jumat (22/9/2017).
"Pada saat di tempat pesta, korban ditelpon ibunya. Korban sempat bilang kalau ibunya marah-marah karena ada yang melaporkan sesuatu hal ke ibunya," ungkap Nelci.
Perihal laporan apa yang disampaikan ke ibu korban, Nelci me
ngaku tidak mengetahui.
Sekitar pukul 20.30 Wita, Nelci bersama korban pergi ke rumah orangtuanya untuk berbicara dengan sang ibu.
Namum Nelci mengaku tidak mengetahui apa yang korban bicarakan.
Mahasiswi semester jurusan Biologi FKIP UMK ini pertama kali ditemukan ibu dan adiknya.
Tubuh Fidelia ditemukan tergantung menggunakan tali jemuran. Sebuah kursi berwarna biru ditemukan di dekat tubuh Fidelia tergantung.
8. Bunuh Diri di Kamar Mandi
Sandro Alvian Banu (21), mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ditemukan tewas gantung diri di Jalan Roterdam RT 007 RW 002 kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Jenazah korban pertama kali ditemukan sang adik, Marsel Zakarias Banu (19). Ia menuturkan, sang kakak ditemukan tewas tergantung di kamar mandi sekitar pukul 05.30 Wita.
"Waktu saya mau buang air ke kamar mandi, saya lihat dia sudah dalam posisi tergantung di tali yang terikat pada sebuah balok," ujar Marsel, Selasa (26/9/2017) di Kupang.
Sebelumnya menurut penuturan Marsel, sang kakak pernah bercerita jika ia mengalami suatu masalah.
Namun masalah apa, Marsel mengaku tidak mengetahui secara pasti. Marsel dan korban tinggal di rumah sang paman, Faris Yesua (31) sejak tahun 2001, sementara kedua orangtua berasa di Rote.
Demikian deretan kasus bunuh diri yang terjadi di tahun 2017.
Apapun persoalannya, jangan Anda mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Bunuh diri bukanlah jalan keluar terakhir. Semua problem berat bisa diatasi, dan banyak orang telah berhasil melakukannya. Kehidupan Anda sangat berharga termasuk bagi orang lain. (*)