VIDEO: Perlu Dicontoh! Nelayan TTU Sudah Bisa Olah Ikan Basah

Laporan wartawan Pos Kupang, Teni Jenahas

POS KUPANG.COM, KEFAMENANU - Selama dua tahun Pemerintah Kabupaten TTU bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) ternyata telah memberikan asas manfaat kepada masyarakat pesisir.

Para nelayan sudah bisa mengelolah ikan basah dalam bentuk ikan kering dan bentuk lainnya yang nilainya lebih tinggi.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten TTU, Alfons Ukat saat audiens dengan tim CaRed dan pemerintah Kabupaten TTU, Selasa (29/8/2017).

Menurut Ukat, sejak kerja sama antara Pemkab TTU dengan UGM dua tahun lalu telah memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir dalam mengembangkan potensi perikanan.

Masyarakat mendapat banyak pengetahuan seperti manajemen pasar, sistem pengelolaan hasil tangkapan dari laut dan mendapatkan fasilitas pengelolahan yang memadai serta mudah dioperasikan.

Tim CaReD memberikan pendampingan dan pembinaan wanita pesisir sehingga mereka memiliki ketrampilan untuk mengelolah hasil tangkapan dari laut. Mereka tidak hanya menjual ikan basah tetapi juga ikan kering atau produk jenis lainnya yang mereka sudah olah seperti abon ikan.

Menurut Ukat, kapasitas masyarakat nelayan perlu ditingkatkan agar mereka bisa mengelolah hasil tangkapan dari laut dalam bentuk produk yang berbeda sehingga nilai jualnya lebih tinggi.

"Selama ini nelayan hanya jual ikan basah dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Tetapi setelah mereka olah dalam bentuk lain, mereka bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi," kata Ukat.

Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes dalam sambutannya menegaskan agar pelaksanaan dari kerja sama itu harus dimulai dari apa yang ada di masyarakat dan apa yang dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, menggunakan teknologi yang mudah dioperasikan sehingga tidak membebani masyarakat itu sendiri. (*)