Pilunya Kisah Ini! Saya Ingin Memberi Susu Terakhir Untuk Anakku
Jika bukan demi anaknya, membantu agar anaknya tetap hidup pada detik-detik napas terakhirnya, detik itu juga ia sudah tiada.
POS-KUPANG.COM--Di hadapan gempa, banjir dan bencana alam lainnya, manusia itu sangatlah rapuh dan tak berdaya.
Kekuatan kita begitu kecil, dan tak mampu melawan kekuatan alam.
Saat gempa Nepal tahun lalu, seorang ibu dengan anaknya yang masih menyusu, sangat merasakan ketidakberdayaannya dan putus asa.
Ketika dia dan anaknya berada di bawah tekanan reruntuhan yang berat, dia merasa dirinya tidak akan sanggup bertahan lagi.
Namun, jika dia tiada, bagaimana dengan anaknya?
Anaknya yang masih bayi sama sekali tidak akan bisa bertahan hidup!
Tidak, dia harus bertahan, harus bertahan! Gumamnya lemah sambil menatap anaknya.
Demikianlah ibu itu bertahan demi anaknya, ketegarannya berhasil membuahkan keberuntungan.
Petugas penyelamat akhirnya berhasil menyelamatkan ia dan anaknya yang masih menyusu.
Namun nyawanya sudah berada di ujung tanduk.
Jika bukan demi anaknya, membantu agar anaknya tetap hidup pada detik-detik napas terakhirnya, detik itu juga ia sudah tiada.
Dia menatap anak sejenak, lalu dengan suara lemah dia berkata kepada relawan.
"Saya ingin memberi susu terakhir untuk anakku," katanya lirih.
Sukarelawan menggendong anaknya, dan saat anak itu menghisap air susu ibunya, dia pun menutup matanya dan meninggal dunia ini dengan tenang.
Para sukarelawan yang menyaksikan langsung peristiwa yang memilukan itu pun meneteskan air mata di tempat.
Foto ibu menyusui anaknya yang sangat menyentuh kalbu ini pun membuat netizen yang melihatnya tak tahan meneteskan air mata.
Melihat sang ibu yang terluka di sekujur badannya pasca gempa, melihat si bocah polos yang telanjang di tengah gempa.
Melihat sepasang mata ibunya yang merapat dalam kedamaian, menatap hasrat si bocah yang menginginkan susu ibunya yang telah tiada.
Melihat dua sosok manusia yang telah saling terpisah itu, benar-benar penuh dengan duka lara, menyedihkan!
Indah dan hangatnya cinta kasih ibu, terlihat begitu jelas terutama pada detik itu!!
Orang-orang bilang, saat dalam bahaya, orang yang tidak peduli lagi dengan keselamatan dirinya datang untuk menyelamatkan kita itu adalah orang yang paling mencintai kita.
Dan sosok orang ini, bukankah dia yang kita panggil IBU?
Saat berulang kali mengalami keterpurukan, sedih dan putus asa, atau meratap pilu, maka orang yang selalu menemani, menghibur dan memaksa kita untuk makan agar tidak terjatuh dalam sakit itu adalah IBU!
Setiap ibu memiliki sentuhan kalbu yang tidak sama!
Mari kita rasakan segenap rasa cinta kasih ibu, bersama-sama mengubah diri, mengubah keadaan sekarang dalam sentuhan kalbu ibu, agar menjadi lebih baik dan semakin baik lagi!
Semoga ibu-ibu di seluruh dunia selalu berbahagia dan sehat sentosa dalam lindungan-Nya.(*)