Ini Ancaman Serius Bagi Peternak Sapi di Kabupaten Malaka

Ini yang tengah dikuatirkan para peternak sapi di Malaka karena sapi tiba-tiba saja mati mendadak

Penulis: Dion Kota | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Dion Kota
Peternak Sapi di Kabupaten Malaka 

Laporan wartawan Pos Kupang, Dion Kota

POS KUPANG.COM, BETUN - Sebanyak 38 ekor sapi di Desa Barene, Kecamatan Malaka Tengah diduga mati akibat serangan penyakit Septichaemia Epizoitica (SE) atau Ngorok sejak dua bulan terakhir.

Sebelum mati, sapi yang diduga terserang penyakit SE menunjukan gejalah seperti pembengkakan pada Tenggorokkan, keluar air liur dalam jumlah banyak dari mulut sapi dan sapi menjadi malas.

Modesta Fore, warga dusun Laluan mengaku 5 ekor sapinya mati secara tiba-tiba dengan gejala pembengkakkan pada bagian tenggorokkan dan keluar liur dari mulut sapi.

Sapi yang mati dibiarkan saja membusuk di hutan dan menjadi santapan anjing dan babi.

Karena takut sapi yang lainnya akan ikut terserang penyakit, dirinya memutuskan untuk menjual 9 ekor sapi miliknya.

"Sapi, awalnya ada 25 ekor. 5 ekor mati karena penyakit, 9 ekor saya jual dan sekarang sisa 11. Saya takut kalau sapi saya yang lain juga akan kena penyakit yang sama. Makanya saya putuskan untuk jual separuh. Penyakit itu bunuh sapi saya sangat cepat. Kena pagi, sore sudah mati. Akibat penyakit ini saya rugi mencapai 30 Juta," cerita Modesta. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved