Soal Implan Vagina, 700 Perempuan Australia Ajukan "Class Action"

Ini yang dilakukan wanita di Australia terkait dengan pemasangan implan vagina

Editor: Marsel Ali
kompas.com
ilustrasi 

POS KUPANG.COM, SYDNEY - Lebih dari 700 perempuan di Austalia yang mengatakan hidup mereka menderita karena implan vagina yang dibuat oleh Johnson and Johnson mengajukan class action ke Pengadilan Federal.

Kasus ini yang diperkirakan akan berlangsung selama enam bulan, melibatkan para perempuan yang mengatakan hidup mereka menderita setelah menggunakan peralatan implan vagina yang dibuat oleh Johnson and Johnson.

Implan itu dipasang menyusul adanya komplikasi yang dialami perempuan setelah melahirkan, demikian dilaporkan ABC News, Selasa 4/7/2017).

Firma hukum yang mengurusi class action ini, Shine Lawyers, mengatakan sedikitnya 8.000 klien mereka terkena dampak dari pemasangan implan tersebut.

Implan yang dipasang lewat prosedur operasi tersebut digunakan untuk memperbaiki bagian panggul perempuan yang disebabkan karena prolapse.

Prolapse adalah kondisi di mana otot dan ligamen yang menyokong organ-organ di sekitar daerah panggul melemah.

Kondisi ini menyebabkan organ-organ menyelip keluar dari posisi awalnya sehingga organ rahim, kandung kemih atau dubur menjadi turun.

Kondisi ini juga semakin lama menyebabkan gejala yang berbahaya jika tidak diobati pada waktunya.

Perempuan yang mengalami prolapse kadang tidak bisa mengontrol ketika melakukan buang air kecil, dan juga nyeri ketika berhubungan seksual.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Senat Australia, mereka yang mengalami masalah dengan pemasangan implan vagina tersebut berkisar antara 3.000 sampai 30.000 orang.

Pengacara senior, Shine Rebecca Jancauskas, mengatakan kliennya mengalami 'kesakitan dan komplikasi yang membuat hidup mereka berubah drastis."

"Persidangan ini merupakan awal dari keadilan bagi perempuan Australia." katanya.

"Kami berharap kompensasi yang mereka dapat akan memungkinkan para perempuan ini mendapatkan perawatan di masa depan, guna memperbaiki cedera yang sudah mereka alami."

Seperti sudah pernah dilaporkan ABC News sebelumnya, banayak dari perempuan ini mengalami berbagai hal mulai dari hubungan seksual yang menyakitkan sampai kehilangan pekerjaan.

Jancauskas mengatakan banyak kehidupan fisik dan psikologis para perempuan Australia ini berubah drastis menyusul pemasangan implan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved