Total Dana Kematian yang Diberikan Kopdit Swasti Sari Rp 250 Juta
Keluarga Alm Patrisius Woda yang menjabat sebagai ketua Kopdit Serviam ini mendapatkan santunan kematian dari Kopdit Swasti Sari.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Keluarga Alm Patrisius Woda yang menjabat sebagai ketua Kopdit Serviam ini mendapatkan santunan kematian dari Kopdit Swasti Sari sebesar Rp 8.600.000.
Santunan tersebut diserahkan oleh General Manager Kodit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, didampingi Ketua Dewan pimpinan kopdit Swasti Sari, Drs Martinus Seran yang diterima oleh istri Alm Patris yaitu, Mama Olis, di hadapan jenazah, Kamis (29/6/2017).
General Manager Kopdit Swasti Sari, Sason Helan menyampaikan dana kematian yang diterima oleh istri almarhum sebesar Rp 8.600.000, belum termasuk hak anaknya yang juga sebagai anggota Kopdit Swasti Sari dan juga Karyawan Kopdit Swasti Sari.
"Uang yang diterina ini juga belum termasuk jumlah simpanan saham dan simpanan-simpanan lainnya yang akan dikembalikan dua kali simpanan. Seandainya bila masih ada saldo pinjamakan, maka sisa pinjaman tidak akan dibebankan kepada ahli waris tetapi diputihkan atau dihapuskan," tuturnya.
Sampai dengan saat ini, kata Sason, selama tahun buku 2017 sudah 30-an anggota yang meninggal dunia. Dengan jumlah dana kematian yang diterima oleh ahli para ahli waris mencapai Rp 250.000.000-an dan akan dibayar baik simpanan maupun sisa pinjaman mencapai Rp 700.000.000-an.
"Kebanyakan anggota yang meninggal ini adalah orang-orang kecil seperti pemulung, tukang ojek, penjual sayur, petugas kebersihan, papalele, pedagang kaki lima. Mereka ini kebanyakan tergolong ekonomi lemah dengan penghasilan pas- pasan. Dengan dana kematian ini paling tidak saat meninggal peti jenazah sudah terjawab. Kubur bisa dibantu dan kebutuhan-kebutuhan lainnya," pungkasnya.
Drs Martinus Seran dalam ungkapan hati di Tenda Duka yang berlokasi di Nasipanaf menyampaikan sebagai orang dalam gerakan Pak Patrisius Woda tidak hanya ketua tapi juga menjadi anggota Kopdit Swasti Sari.
Ia mengucapkan terima kasih atas kepedulian Alm.sebagai seorang insan koperasi yang tulen untuk membangun ekonomi di daerah ini.
Ia juga berharap agar semua yang hadir dalam sidang duka ini juga sudah menjadi anggota kopdit.
"Alm memiliki hak yang harus dipenuhi oleh anggota dengan nomor buku 12497. Sebagai anggota alm. miliki hak pada saat meninggal. Seluruh simpanan diberikan secara utuh dua kali dari simpanan dan santunan yang diberikan kepada keluarga. Kami turut berduka cita, semoga alm mendapat tempat yang layak sesuai amal bakti. Salah satu Putra karyawan Kopdit Swasti Sari akan terus mendukung dalam perjuangan selanjutnya. Sebagai bagian dari tanggung jawab dan kesejahteraan anggota, berikan santunan kepada anggota," tuturnya.
Sekretaris Kopdit Serviam, Drs Bernadus Watuole menyampaikan 17 ribu anggota dari Timor sampai Semau, seluruh pengurus, pengawas, manajemen, staf, karyawan ada dalam bagian kedukaan ini.
"Semoga jiwanya diterima di sisi Tuhan. Menyaksikan pernikahan anak Agus dan Maria di tempat ini. Kami merasakan besarnya iman di keluarga ini. Dimana peristiwa duka dan bahagia dipadukan. Bukankah kehidupan dan kematian jarak sangat dekat dari sisi mata uang dan menuju hal yang sama namanya kematian
Hari ini luar biasa. Kemarin di tempat ini mengatakan cinta dalah memberi cinta adalah mengabdi. Namun, hidup yang menghidupkan orang lain adalah hidup yang paling berguna. Pak Patris hidup untuk menghidupkan orang lain. Kami meminta maaf, selamat jalan," katanya sambil terisak dalam tangis.(*)