Rumah Perlindungan Trauma Center, Rumah bagi Korban Kekerasan Hingga Imigran Bermasalah
AKG dan sepuluh temannya yang berasal dari Kodi, Sumba Barat Daya, ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Kupang.
Penulis: Eflin Rote | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter Pos Kupang, Eflin Rote
POS-KUPANG.COM, KUPANG - AKG terlihat bercanda bersama teman-temannya. Korban kekerasan di Panti Asuhan Pelita Hidup ini terlihat lebih bersemangat, meskipun beberapa waktu lalu mendapatkan perlakuan buruk dari Soni.
AKG dan sepuluh temannya yang berasal dari Kodi, Sumba Barat Daya, ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Kupang.
AKG mengaku lebih senang berada di RPTC. Ia dan teman-temannya tidur di kasur yang empuk dan mendapatkan makanan yang enak.
“Kita tidur di kasur yang empuk, tidak seperti di panti kita tidur di lantai. Sehari juga kita makan tiga kali, tidak seperti di panti. Makanan di sini juga enak-enak, saya suka tinggal di sini,” ujar AKG ketika ditemui di RPTC, Kamis (29/6/2017).
SH (11) juga merasakan hal yang sama. Mendapatkan perhatian dan fasilitas yang berbeda ketika berada di panti tentu saja terasa menyenangkan bagi bocah laki-laki ini.
Setiap harinya, ia dan teman-temannya bisa dengan leluasa bermain, nonton Tv dan tidak lupa membersihkan RPTC.
Rumah Perlindungan Trauma Center awalnya merupakan rumah penampungan bagi korban bencana alam.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2015 pemerintah merenovasi rumah ini kemudian diganti menjadi rumah bagi korban kekerasan anak, perempuan hingga imigran yang dipulangkan dari negara tetangga karena bermasalah.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi NTT, Yeremias Sine menjelaskan, rumah ini memiliki enam kamar tidur dan mampu menampung sekitar 30 orang.
“Rumah ini menjadi rumah bagi mereka yang mengalami kekerasan baik anak hingga orang dewasa. Semoga keberadaan rumah ini bisa membantu teman-teman atau anak-anak yang menjadi korban kekerasan. Seperti sekarang ini, anak-anak kita dari Sumba harus dipulangkan, sambil menunggu kita tampung dulu di RPTC.
Yeremias berharap ke depan akan ada penambahan fasilitas seperti tempat tidur dan penambahan kamar sehingga daya tampung RPTC bisa bertambah. (*)