Presiden Bertemu GNPF-MUI, Ini Tanggapan Relawan Jokowi
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dipandang positif oleh kelomp
POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dipandang positif oleh kelompok relawan Jokowi.
Ketua Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) Sihol Manulang mengatakan, pertemuan tersebut membuktikan bahwa Presiden Jokowi adalah pemimpin untuk semua elemen bangsa ini.
"Jokowi telah membuktikan, dia Presiden untuk semua. Bagi Jokowi, semua potensi yang dimiliki bangsa ini hendaknya didayagunakan untuk kemajuan bangsa," ujar Sihol melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (26/6/2017).
Sihol melihat, memang demikian gaya Jokowi. Berkomunikasi dengan siapa pun dan mendengar apa yang menjadi keluhan.
"Demi kemajuan bangsa, Jokowi mau bertemu, berdialog dan bekerja sama dengan siapapun," ujar Sihol.
"Kesediaan Jokowi untuk bertemu (GNPF-MUI) juga sebagai ajakan kepada kita semua agar kita jangan lagi berkutat kepada soal-soal kecil. Ingat ya, Jokowi pernah bilang, bangsa lain sudah sedemikian majunya di dalam tekonologi, sementara kita masih berkutat pada hal kecil yang hanya kulit, bukan isi," lanjut dia.
Jika ada anggapan bahwa pertemuan itu merupakan bentuk Jokowi merangkul musuh politik, Sihol tidak setuju.
Dia berpendapat, sejatinya GNPF-MUI bukan lah musuh Jokowi. Hubungan Jokowi dengan GNPF-MUI selayaknya dua pihak berbeda pendapat di alam demokrasi. Hal itu lumrah terjadi.
Melalui pertemuan itu juga, Sihol berharap secara khusus GNPF-MUI memahami jalan pikiran Jokowi.
"Kami berharap pertemuan dengan Jokowi akan membuat GNPF-MUI lebih memahami jalan pikiran Jokowi dan semoga Jokowi memperoleh masukan yang sangat berguna dari GNPF-MUI," ujar Sihol.
Untuk pertama kalinya, pimpinan GNPF-MUI bertemu dengan Presiden Jokowi. Pertemuan digelar di Ruang Oval Istana Merdeka, Jakarta tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah atau Minggu (25/6/2017) kemarin.
Selama ini, GNPF-MUI dikenal gencar melancarkan kritik ke pemerintah, khususnya kepada Presiden Joko Widodo.
Salah satunya melalui berbagai aksi unjuk rasa di Ibu Kota demi menindaklanjuti proses hukum Basuki Tjahaja Purnama atas perkara penodaan agama.
Pimpinan GNPF-MUI yang hadir, antara lain Dewan Pengawas Yusuf Muhammad Martak, Ketua Bachtiar Nasir, Wakil Ketua Zaitun Rusmin, juru bicara Kapitra Ampera serta pengurus lainnya, yakni Habib Muchsin serta Muhammad Lutfi Hakim.
Sementara itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.