Kesal Dipimpong Petugas Disdukcapil, Pria Ini Alami Lebam-lebam Dikeroyok, Malah Ada yang Kabur

Iskandar saat ditemui di ruang SPKT Polres Bima Kota mengatakan, kejadian bermula ketika dirinya hendak membuat akta kelahiran.

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/SYARIFUDDIN
Korban pengeroyokan pegawai saat melaporkan ke ruang SPKT Polres Bima Kota, Selasa (20/6/2017). 

Untuk meredakan suasana, Iskandar kemudian digiring dari dalam ruangan ke luar halaman kantor.

"Tadi saya cuman protes, tapi pegawai itu menuduh saya membuat keributan."

"Kemudian datang beberapa pegawai lain dan menyeret saya ke luar," tutur Iskandar.

Setelah digiring keluar, korban kemudian memanggil temannya di salah satu warnet.

Sementara itu, lanjut Iskandar, oknum pegawai tersebut mengadu kepada orangtuanya berinisial M yang bekerja di kantor Inspektorat Kabupaten Bima.

Sekitar 20 menit kemudian, Iskandar bersama rekannya kembali datang ke kantor Disdukcapil untuk menanyakan pengurusan dokumen yang diajukannya.

Namun setiba di kantor itu, ia bersama temannya justru diteriaki dan diserang oleh sekelompok pegawai berpakaian dinas.

Para pelaku langsung menyeret korban sambil memukul dengan batu.

Korban terus dipukuli hingga babak belur.

Sementara rekannya berhasil menyelamatkan diri.

"Saya dipukul dari belakang sampai jatuh."

"Ada yang menggunakan tangan kosong, ada juga yang menggunakan batu," ucap Iskandar.

Menurut dia, para pelaku pengeroyokan itu, dua di antaranya adalah anak dan ayah.

Iskandar menduga, dua oknum tersebut sebagai pemicu aksi pengeroyokan.

"Pelakunya memang lebih dari dua orang."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved