Pencurian Sapi Kembali Marak di Mbay

Pencurian sapi kembali marak di Mbay, Kabupaten Nagekeo. Selama tahun 2017, puluhan ekor sapi di daerah itu raib digondol pencuri.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Alfred Dama
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad

POS KUPANG.COM, MBAY -- Pencurian sapi kembali marak di Mbay, Kabupaten Nagekeo. Selama tahun 2017, puluhan ekor sapi di daerah itu raib digondol pencuri.

Diduga kuat, pencurian sapi di Mbay melibatkan kelompok sindikat.

Beberapa korban yang ditemui, Rabu (17/5/2017), mengatakan, pencurian sapi di Nagekeo kembali marak beberapa bulan terakhir, karena selama ini banyak kasus pencurian di daerah itu tidak terungkap.

Jika sebelumnya, yang diincar pencuri hanya sapi jantan, pada tahun 2917 para pencuri mulai membidik sapi betina.

Sejak awal tahun 2017 sampai pertengahan Mei 2017, sudah puluhan ekor sapi betina milik peternak di Mbay yang hilang. Ada beberapa kasus pernah dilaporkan ke polisi namun tidak ada hasil.

"Masyarakat sudah mau lapor laginke polisi. Percuma, lapor juga tidak ada hasil. Tahun 2016 lalu, saya melaporkan kasus kehilangan tiga ekor sapi milik saya ke Polsek Aesesa. Polisi hanya menjawab ' Kami upayakan'. Sampai hari ini tidak ada kabar," kata Maimuna Abdul Majid ketika ditemui di Mbay, Rabu siang.

Selain Maimuna, ada korban lainnya, Muhamad Dahlan dua ekor induk, Arsyad Sepi satu ekor induk, Saleh satu ekor induk, Ito, satu ekor induk, Siti Alma sayu ekor induk, dan terakhir seorang warga Kelurahan Dhawe tiga ekor induk.

Lelaki paruh baya itu hanya meratapi tiga ekor sapinya yang hilang digondol maling. Yang membuatnya marah, satu dari tiga ekor sapi yang dicuri baru beranak, satu lainnya dalam posisi bunting.

Jumlah tersebut belum termasuk beberapa kasus yang tidak dilaporkan.

Para korban mengatakan, polisi sesungguhnya sudah mengidentifikasi gembong pencurian sapi di daerah itu. Namun sampai saat ini, tidak ada yang tertangkap.

"Kita minta polisi lebih pro aktif untuk memberantas kasus pencurian sapi di daerah ini. Kasihan masyarakat, pelihara sapi hanya untuk para pencuri," demikian Maimuna.

Ia juga meminta polisi mengawasi pintu keluar hewan dari Nagekeo terutama jalan-jalan tikus sepanjang Pantai Utara Nagekeo dan Ngada. *

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved