Polisi di Ngada Incar Penimbun Sembako Jelang Lebaran
Ada dua masalah yang memicu kenaikan harga bahan pokok menjelang hari raya menjadi perhatian pemerintah dan kepolisian.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM, BAJAWA - Ada dua masalah yang memicu kenaikan harga bahan pokok menjelang hari raya menjadi perhatian pemerintah dan kepolisian. Kedua masalah tersebut, yakni distribusi barang dan orang yang sengaja menimbun barang atau spekulan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Ngada, Kornelius Tuba, mengatakan hal itu kepada Pos Kupang, Jumat (5/5/2017). Menurut Kornelis, harga bahan pokok di Kabupaten Ngada masih stabil dan stok pun masih cukup.
Menjelang lebaran dan hari raya Idul Fitri, pemerintah bersama instansi terkait sudah melakukan koordinasi. Bulog siap melakukan operasi pasar manakala harga beras dan harga barang lainnya naik signifikan, seperti beras, minyak goreng, bawang, bahkan daging.
Menurut Kornelis, dinas melakukan pendataan bahan pokok dua kali dalam sebulan setiap minggu kedua dan minggu keempat. Dua pasar yang dijadikan sampel, yakni Pasar Bajawa dan Mataloko.
Dari hasil pendataan, belum ditemukan harga bahan pokok yang naik signifikan. Pemerintah terus melakukan pengawasan bersama kepolisian terutama masalah distribusi dan orang-orang yang sengaja menimbun barang. Sebab harga barang naik karena stok di pasar menipis.
Menipisnya stok barang di pasar bukan karena barang dari produsen habis melainkan ada pihak yang menimbun. Untuk mengantisipasi itu, pemerintah dan kepolisian sudah berkoordinasi sehingga stok bahan pokok di Ngada saat Idul Fitri tetap terjamin.
Pantauan Pos Kupang, saat ini harga komoditi yang cenderung naik adalah vanili dan cengkeh. Vanili basah Rp 200.000 per kg dan kering Rp 2.500.000 per kg. Cengkeh Rp 105.000 per kg yang sebelumnya sempat turun sampai Rp 85.000 per kg. Sedangkan komoditi lain masih stabil seperti kopi, kakao, pinang dan kemiri kupas. Meski harga vanili dan cengkeh naik namun persediaan di tangan petani sangat kecil bahkan untuk vanili sulit ditemukan.
Untuk jenis bumbu-bumbu, marica masih menempati harga paling tinggi, yakni marica hitam Rp 120 ribu, marica putih Rp 180 ribu, pala Rp 100 ribu per kg. Sedangkan cabe masih fluktuasi dengan kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kg. (jen)