Ada Pizza Renyah dan Iga Bakar, Nikmatnya Jajanan Khas Bali di Warong Legong Paling Favorit
Sebagai inovasi, dadar gulung ini juga diberi sentuhan es krim yang menambah kesan segarnya.
POS KUPANG.COM, GIANYAR - Jika Anda pernah menonton film animasi Disney Pixar berjudul Ratatouille, barangkali nama Anton Ego tidak asing.
Dia adalah kritikus restoran yang dikenal dengan tulisannya yang cenderung pedas, namun di akhir cerita, ia sangat terkesan dengan masakan yang dihasilkan Restoran Gusteau.
Ego pun menulis review seperti ini: not everyone can become a great artist, but a great artist can come from anywhere.
Kami menggunakan pemanggangan tradisional, dengan kayu kopi sebagai bahan bakarnya," ujar Kadek.
Tak ketinggalan hadir juga menu dessert berupa jajanan khas Bali.
Dadar gulung menjadi sajian yang paling banyak dicari pelanggan.
Sama seperti menu lainnya, dadar gulung ini pun dibuat secara homemade.
Sebagai inovasi, dadar gulung ini juga diberi sentuhan es krim yang menambah kesan segarnya.
Tidak hanya makanan, daya tarik restoran ini juga terletak pada suasana yang dihadirkan. Lokasinya tak jauh dari pantai.
Desain interiornya terkesan romantis, terutama pada bagian garden pada malam hari.
Bagi Anda yang suka membaca, Warong Legong juga memiliki perpustakaan mini, di mana pengunjung dapat menemukan beraneka jenis buku.
Ada novel, juga buku bacaan terkait Bali. Buku-buku ini merupakan sumbangan dari pengunjung.
Tempat ini cukup banyak didatangi oleh orang lokal maupun wisatawan.
Jika Anda ingin berkunjung saat high season atau musim liburan, ada baiknya untuk melakukan reservasi.
Bila tidak, dikhawatirkan Anda tidak mendapat tempat untuk duduk karena kapasitas yang terbatas.
Raih Certificate of Excellent
Warong Legong adalah sebuah catatan perjalanan panjang Kadek Erawan.
Ia bersama sang istri, Ayu, memulai warung ini dari usaha kecil menjual lawar dan ayam betutu lima tahun lalu.
Namun berkat kerja keras, inovasi, serta bantuan promosi dari tamu yang pernah mencicipi masakan Kadek, warung kecil ini telah berkembang.
Nama Warong Legong pun kini cukup dikenal di kalangan traveler yang sering mencari rekomendasi tempat makan via situs perjalanan.
Saat ini Warong Legong menempati peringkat teratas sebagai restoran yang paling direkomendasikan di wilayah Gianyar oleh situs TripAdvisor.
Warung ini juga telah mendapatkan penghargaan Certificate of Excellent dari situs perjalanan tersebut, dua tahun berturut-turut, 2015 dan 2016.
"Kami bisa masuk ke dalam situs perjalanan berkat para pelanggan. Dulu ada pasangan asal Australia yang datang kemari. Karena puas dengan makanan dan pelayanan kami, mereka pun menambahkan Warung Legong ke dalam situs TripAdvisor. Namun mereka agaknya salah ketik, seharusnya `warung', tetapi jadinya `warong'," tutur Kadek Erawan.
Terkait kesalahan ketik itu, Kadek tidak mau mempermasalahkannya.
Bahkan kini ia menetapkan nama warungnya menjadi Warong Legong.
Kekeliruan kecil itu dianggapnya sebagai hal yang membawa berkah.
Bagi Kadek Erawan, nama Warong Legong mengandung filosofi yang sangat sederhana.
"Karena saya orang Bali yang suka melihat pertunjukan Legong," katanya. Baginya Tari Legong memiliki daya tarik.
Tidak semua orang bisa menjadi artis (koki) yang hebat, tetapi artis (koki) hebat bisa datang dari (kalangan) mana saja.
Kadek Erawan tidak pernah mengenyam pendidikan formal dalam bidang boga.
Namun kini masakannya cukup mendapat sambutan baik dari orang yang pernah mencicipinya.
Apa yang ia sajikan untuk tamunya adalah hasil belajar otodidak dan eksperimen bersama istri serta stafnya.
Ia pun menyebut sajian di Warong Legong bercorak homestyle cooking.
"Apa yang kami konsumsi di rumah, itu juga yang menjadi menu yang kami jual," ungkap Kadek.(Tribun Bali.Com/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari)