PKL di GOR Kupang Minta Lokasi Khusus Untuk Berdagang
Pengaturan Masalah PKL selalu merepotkan pemerintah. Ini yang terjadi GOR Oepoi Kupang
Penulis: Enold Amaraya | Editor: Marsel Ali
Laporan wartawan Pos Kupang, Enold Amaraya
POS KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah diharapkan bisa menyiapkan lahan yang baik bagi para PKL penjual makan dan minuman. Klau tidak mendapat perhatian maka bubar saja.
Demikian, Fredikus Fredy salah satu penjual Es Teler di gedung GOR.
Kata dia, mereka bubak saja karena jualannya sering tidak laku dan tidak menguntungkan.
Berbeda dengan jualan di jalan utama, paling kurang sehari bisa meraup Rp.500 ribu, tapi ketika dipindahkan ke GOR sama sekali tidak mendapat pemasukan.
Keluhan serupa juga dilontarkan, salah satu penjual bernama Fadly yang mengaku memiliki dua tempat jual yang salah satu tempatnya berada di tepi jalan depan halaman GOR.
Hal ini sangat merugikan pihak lain, ini tidak adil, padahal sudah ada tempat yang disediakan pengurus di GOR, harusnya sama-sama, ini tidak adil, orang mau masuk tetapi karena ada tempatnya di depan akhirnya bagian dibelakang tidak dapat rejeki. Ini juga masih satu halaman, kalau beda halaman tidak mungkin juga protes
.
Awal ditempatkan, lanjutnya, semua ingin berada di halaman, lebih dekat jalan dan tidak mengganggu aktivitas di GOR, tetapi sebagian PKL mau terima bersih, sehingga tempati gedung ini.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Gubernur. DPRD dan pemerintah kota yang sudah menyiapkan lahan. Alangkah baiknya ada tim atau pihak pemerintah yang mau mengurus kami," ujarnya. (*)